Hidayatullah.com– Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Habib Rizieq Shihab, menyambut baik usulan rekonsiliasi guna mengakhiri kegaduhan akhir-akhir ini, seperti dugaan kriminalisasi terhadap ulama.
“Usulan rekonsiliasi umara dan ulama, pada dasarnya GNPF sebelum adanya Aksi Bela Islam sudah mengajukan permohonan dialog terkait segala persoalan bangsa,” ujar Habib Rizieq di Makkah, Arab Saudi, melalui rekaman suara kepada Tim Advokasi GNPF MUI di Hotel Balairung, Jakarta, baru-baru ini.
Namun, Habib Rizieq menyampaikan, permohonan tersebut selalu ditolak dan diabaikan.
“Entah apa sebabnya,” tukas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini.
“Tapi ulama dan habaib di GNPF tidak pernah bosan menyerukan untuk menggelar dialog untuk mewujudkan rekonsiliasi,” tambahnya.
Baca: Pemerintah Dinilai Perlu Lakukan Rekonsiliasi Akhiri Kegaduhan
Habib Rizieq mengungkapkan, perlu dibuat format yang tepat bagaimana rekonsiliasi yang bisa mengantarkan kepada kedamaian dan menyetop segala kegaduhan.
Hanya saja, kata dia, jika rekonsiliasi gagal dan tetap ditolak sementara ulama tetap dikriminalisasi, diberangus hak asasi manusianya, serta Islam juga terus dimarjinalkan, tidak ada kata lain kecuali “lawan”.*