Hidayatullah.com–Hingga kini minuman keras (miras) masih leluasa beredar di Indonesia. Ketua Gerakan Nasional Antimiras (#GeNAM) Fahira Fahmi Idris meyakini, fenomena tersebut sengaja didesain untuk menghancurkan negeri ini.
“Saya menangkap ada satu grand design untuk menghancurkan Indonesia melalui miras. Karena tidak adanya aturan yang jelas,” ujar Fahira kepada Hidayatullah.com di sela-sela aksi Deklarasi #GeNAM pada “Car Free Day” Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (1/9/2013).
Padahal, menurutnya, seharusnya pemerintah Indonesia sudah membuat regulasi yang jelas terkait peredaran miras. Sebab miras dinilai sangat berbahaya.
Miras, lanjut Fahira, tak sebatas masalah kesehatan. Lebih jauh, banyak kasus kematian yang diakibatkan miras. Misalnya orang mabuk terus membunuh orang lain. Atau orang mabuk lantas tawuran dan membunuh lawannya.
“Emang konsekuensinya adalah hilangnya nyawa anak bangsa,” imbuhnya.
Fahira pun menghimbau agar anggota DPR RI segera mengesahkan undang-undang tentang miras. Kepala-kepala daerah pun diharapkan menerbitkan peraturan daerah (perda) terkait miras.
“Perda kan belum semua daerah. Baru hanya, sangat sedikit sekali ya, sekitar lima daerahlah yang sudah (punya) perda (miras),” ungkapnya.
Aktivis wanita ini pun mengapresiasi Pemerintah Kota Depok yang telah menerapkan Perda Miras. Daerah lain diminta segera menirunya.
“Tidak hanya Depok. Dan saya inginkan Jakarta segera punya Perda Miras,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut Fahira mengungkapkan, undang-undang tentang miras di DPR RI saat ini sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
“Meskipun urutannya ke-63, saya berharap bisa naik ke peringkat pertama,” ujarnya.
Diharapkan, anggota DPR yang berwenang bisa lebih serius dan cepat menggolkan regulasi tersebut .
“Karena Indonesia sudah pada tahap darurat miras,” dalihnya.
Pesan Anti Miras
Melalui media ini, Fahira menitip pesan kepada masyarakat Indonesia agar lebih peduli terhadap bahaya miras.
“Untuk remaja, hiduplah sehat tanpa miras. Tidak ada satu kebaikan yang bisa didapat dari miras. Malah lebih banyak keburukan yang akan terjadi. Dan itu menumpulkan otaknya anak bangsa,” pesannya.
Sebagai Muslim pun sudah jelas, katanya, bahwa Miras adalah barang haram. Tanpa gerakan semacam #GeNAM pun, tambahnya, umat Islam mesti menyadari hal ini.
“Jadi sebagai Muslim kita ikut mendorong orang-orang dari agama lain untuk juga antimiras. Karena dari kesehatan pun dia bisa merusak unsur yang ada dalam tubuh,” ujar Muslimah yang tampil dengan jilbab putih ini.
Kepada para orangtua, Fahira mengimbau untuk melindungi keluarga mereka dari bahaya miras. Pesan-pesan orangtua kepada anaknya bukan lagi sebatas melaksanakan PR atau jangan berkelahi.
“Sekarang ini sudah lebih harus spesifik, karena yang menyerang kita saat ini adalah miras dan narkoba,” ujarnya.
Selama ini #GeNAM telah aktif mensosialisasikan pesan-pesan tersebut ke media-media, sekolah-sekolah, dan berbagai komunitas.
“Dan gerakan lainnya adalah terus melobi legislasi ke anggota dewan dan DPRD,” pungkasnya.*