Hidayatullah.com–Politikus Anas Urbaningrum kembali berbicara tentang korban. Tapi kali ini bukan soal kisruh saat dirinya didepak dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat. Pendiri Pergerakan Indonesia ini berbicara terkait ibadah qurban.
“Manusia itu tidak layak disembelih jadi hewan qurban. Karena itu siapa saja (orang) yang berpotensi jadi korban sesungguhnya harus optimis, suatu hari Allah akan mengganti dengan sapi, dengan kambing, dengan bigal, atau yang lain-lain,” ujarnya saat peluncuran program Qurban Global (QG) prakarsa Aksi Cepat Tangkap (ACT) di Auditorium Masjid Al-Bina, kompleks GBK Senayan, Jakarta, Jumat (27/9/2013) sore.
Sontak saja statemen Anas ini mendapat sambutan dari ratusan hadirin. Sebelumnya dia mengatakan, kedatangannya diiringi sejumlah pertanyaan. Tetapi pertanyaan itu, katanya, kalah dengan rasa khusnudzonnya.
“Rasa khusnudzon itu kemudian terjawab sudah oleh Pak De Ustadz Opick, Ustadz Bobby, Mas Assad, Mbak Meyda, dan juga sahabat-sahabat yang lain. Bahwa yang terhimpun di majelis ini adalah semangat kemanusiaan. Tagline-nya menggugah, ‘Berqurbanlah, Beruntunglah!'” katanya, tanpa menjelaskan pertanyaan dan khusnudzon yang dimaksud.
Anas juga mengatakan, orang-orang yang menjadi korban merupakan bentuk keadilan dari Allah. Lagi-lagi tanpa menjelaskan perihal “korban” yang dimaksud.
“Jadi tidak salah kalau saya hadir di tempat yang mulia, penuh barakah, dan bersemangat mengangkat kemanusiaan, memuliakan kemanusiaan, dengan jalan qurban,” lanjutnya.
Dia mengatakan, berqurban memiliki esensi kemanusiaan. Darah hewan qurban yang disembelih akan mengalirkan kedamaian di muka bumi.
Anas pun mengapresiasi program GQ. Dengan adanya pendistribusian daging qurban ke berbagai daerah, termasuk ke luar negeri, maka Indonesia akan mendapatkan timbal balik kebaikan.
“Jadi, kemanusiaan itu mengatasi nasionalisme dan internasionalisme. Jadi betul untuk Indonesia dan untuk dunia, itu yang akan dituju oleh gerakan (GQ) yang luar biasa ini,” tandasnya.
Tema program Global Qurban ACT, “Berqurbanlah, Beruntunglah”. Penerima manfaat daerah-daerah rawan pangan dan daerah bencana, baik bencana alam maupun sosial, di Tanah Air maupun dunia, jelas ACT dalam rilisnya yang diterima Hidayatullah.com.
Bagi ACT, dengan GQ qurban tidak lagi tersekat oleh jarak dan wilayah teritorial antarnegara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lembaga ini mendistribusikan qurban ke sejumlah negara. Misalnya Somalia, Kenya, Myanmar (etnis Rohingya), dan Palestina.
“Krisis kemanusiaan yang terjadi di Mesir dan Suriah mendorong Global Qurban berupaya menunaikan amanah pequrban ke kedua negara tersebut. Kini 15 negara menjadi wilayah sasaran GQ. Kamboja, Laos, Filipina, Thailand, Malaysia (TKI yang mengalami kesulitan hidup), adalah negeri tambahan wilayah aksi sasaran GQ,” jelas ACT.
Selain Anas, hadir berbicara di depan panggung empar ikon GQ. Mereka adalah musisi Opick ‘Tomboati’, Bobby Herwibowo (trainer menghafal al-Qur’an), Muhammad Assad (penulis buku), dan aktris Meyda Sefira.
Seperti diketahui, atas pelengseran dirinya dari kursi Ketua Umum PD beberapa waktu silam, Anas disebut-sebut sebagai korban politik Cikeas.*