Hidayatullah.com–Ketua Yayasan Pembina Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Syarif Hidayat mengatakan jika fokus kajian di Masjid Salman tidak pernah berubah dari waktu ke waktu.
“Fokus kajian-kajian kita tetap pada persoalan tauhid, seperti yang diajarkan Bang Imad (Imaduddin Abdulrahim),” kata Syarif kepada hidayatullah.com disela-sela resepsi Milad Emas 50 Tahun Masjid Salman ITB di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (26/10/2013) malam.
Pernyataan Syarif ini sekaligus membantah anggapan banyak kalangan yang mengatakan jika Masjid Salman ITB sudah mulai luntur kajian-kajian tauhidnya.
Menurut Syarif, kajian tauhid merupakan ciri khas Masjid Salman ITB yang harus dipertahankan sampai kapan pun.
Syarif mengakui jika jamaah atau anggota Masjid Salman ITB memiliki latar belakang paham keislaman yang berbeda-beda.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Di Salman banyak fikrah-fikrah. Misalnya hal yang biasa jika di Salman ada imam shalat yang telunjuknya bergerak-gerak (memberi isyarat) saat tasyahud awal dan akhir. Kita tidak persoalkan itu. Kita disatukan dalam kesamaan tauhid,” jelasnya.*