Hidayatullah.com– SBY Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap gerakan ekonomi syariah mampu mendorong misi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Demikian disampaikan SBY saat mencanangkan “Gerakan Ekonomi Syariah” (GRES) di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta
“Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia,” kata Presiden SBY, Ahad (17/11/2013).
Dalam sambutannya, SBY berharap sistem eknomi syariah berkembang di berbagai sektor mulai dari perdagangan, perbankan, asuransi dan lainnya.
SBY Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali komitmen untuk menjadikan sistem perekonomian syariah sebagai agenda nasional mengingat sistem itu mampu bertahan dari gejolak ekonomi dunia.
“Ekonomi ini (syariah) tidak mudah menjadi gelembung atau yang kita kenal sebagai bubble economy,” kata SBY dikutip Antara.
Menurut SBY, sistem ekonomi syariah menghindarkan pembiayaan yang bersifat spekulatif atau eksploitasi pasar keuangan, lingkungan hidup dan sosial, hanya demi keuntungan ekonomi pemilik modal.
Melalui sistem bagi hasil, tambah SBY, ekonomi syariah menghilangkan jarak antara sektor keuangan dan sektor riil.
“Dengan kata lain, perkembangan sektor keuangan merupakan cerminan kemajuan sektor riil,” katanya.
Acara pencanangan yang dihadiri Ibu Ani Yudhoyono, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
SBY menilai sistem ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang harus diperkuat di Indonesia. Pasalnya, saat perekonomian dunia mengalami gejolak, ekonomi syariah terbukti mampu bertahan.
“Saya menyambut baik GRES, untuk meningkatkan akselerasi masyarakat pada ekonomi syariah … mari kita perkuat ekonomi domestik, mari kita bangun sistem dan budaya … ekonomi nenek moyang kita,” ajak SBY sebelum menekan sirine tanda pencanangan GRES.
Peran Ekonomi Syariah Makin Meningkat
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, saat ini ekonomi syariah berkembang cukup baik melampaui bank konvensional. Namun peran ekonomi syariah harus lebih ditingkatkan di berbagai sektor mulai dari perdagangan, perbankan, asuransi dan lainnya.
“Perannya harus ditingkatkan baik dalam asuransi dan perbankan, selain itu tingkat kepercayaan masyarakat masih harus ditingkatkan,” kata Menag Suryadharma Ali di sela-sela pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES).
Menag mengakui, akhir-akhir ini ekonomi syariah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun kemampuan ekonomi syariah untuk menjangkau lapisan masyarakat masih jauh di bawah bank konvensional.
“Harus terus digalakkan adanya kesadaran menggunakan ekonomi syariah,” ujar Menag.
Mengenai pemanfaatan ekonomi syariah oleh Kementerian Agama, Menag mengungkapkan, pihaknya telah menggunakan syariah untuk bank-bank penerima setoran haji, zakat dan wakaf.
“Saat pertama jadi Menteri Agama uang haji di sukuk Rp 2,7 trilyun, sekarang Rp 35 trilyun,” terang Menag.
Mengenai pengalihan uang haji dari bank konvensional ke bank syariah, Mernag mengatakan, ada proses pemindahan secara bertahap, dan tidak bisa serta merta. Selain itu pihaknya memperhatikan prinsip atau asas prudential atau kehati-hatian.
“Kita harus memperhatikan kondisi bank syariah, padahal masyarakat Indonesia terpencar di ribuan pulau banyak yang terpencil dan belum terjangkau bank syadiriah,” terang Menag.*