Hidayatullah.com– Pengunjung Waduk Kota Lhokseumawe Aceh lari kocar-kacir dan panik saat melihat rombongan mobil Front Pembela Islam (FPI) datang. Pengunjung yang lari adalah pasangan muda-mudi yang berencana merayakan malam Tahun Baru 2014.
Seperti diketahui, Selasa, (31/12/2013) malam,ratusan Santri Dayah Darul Mujahiddin Blang Weu Panjo Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe yang tergabung dengan FPI ikut menghalau sejumlah pengunjung wWaduk yang akan merayakan malam Tahun Baru.
Para santri mengenakan peci dan pakaian serba putih, menggunakan enam unit mobil pick-up terbuka. Mereka mengelilingi wakduk sambil bertakbir, serta menghimbau agar para pengunjung meninggalkan lokasi.
Meski tidak terjadi bentrokan, para pengunjung waduk sempat panik ketika massa FPI datang.
Dalam aksinya tersebut, para santri juga dikawal ketat sejumlah aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP-WH, untuk menghindari bentrokan.
Ketua FPI Aceh Tgk Muslem Atthari yang juga pimpina Dayah Darul Mujahiddin saat borasi meminta kepada pengung agar meninggalkan lokasi waduk dan menesehati bahwa perayaan Tahun Baru Masehi melanggar ketentuan hukum Islam.
“Perayaan tahun baru hukumnya haram, melanggar dengan Syariat Islam, oleh kerena itu mari kita sama-sama menegakkan Syariat Islam agar tidak berhura-hura menyambut tahun baru Masehi,” imbuhnya dikutip Acehonline.
Sebelumnya, pemerintah Banda Aceh untuk pertama kalinya mengharamkan perayaan di malam pergantian tahun. Selain merazia kembang api dan petasan, polisi Syariah juga memeringatkan hotel dan cafe untuk tidak membuat pesta apapun.
Anggota Kepolisian Syariah alias Wilayatul Hisbah disiagakan untuk merazia petasan dan kembang api menyusul larangan terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.*