Hidayatullah.com–Menteri Pekerjaan Umum (PU) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Hari Ahad (17/02/2014) mengunjungi dan memeriksa kamar mandi dan WC darurat untuk para pengungsi.
Djoko Kirmanto datang bersama rombongan Hari Ahad pukul 19.15 WIB.
Saat sampai di lokasi, Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Indonesia Bersatu ini langusng menyidak dan memeriksa persiapan kamar mandi dan WC darurat untuk pengungsi.
Di lokasi pengungsian ini terdapat 5 kamar mandi dan WC di sebelah selatan masjid di lengkapi dengan sebuah tandon air.
Setelah mendengar penjelasan dari penanggung jawab proyek dan secara detail bangunan non permanen kamar mandi dan WC darurat tersebut, Djoko Kirmanto menyempatkan berbincang-bincang dengan para relawan.
“Bagaimana kondisi air di sini? Sudah sejak kapan berada di sini? Terimakasih telah membantu para pengungsi,” ujar Djoko Kirmanto dengan salah seorang relawan dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
8 Titik
Sebagaimana diketahui, Djokir, sapaan akrab Djoko mengecek ketersediaan air dan sanitasi di beberapa posko di Kediri.
Tiba di Kediri, Djokir beserta rombongan mengecek pos komando tanggap darurat bencana di Kediri. Kemudian ia menilik lokasi pengungsian yang tak jauh dari situ yaitu Masjid An-Nur Pare dan Gedung Serbaguna Kelurahan Pare.
Djoko langsung mengecek keberadaan dan fungsi hydrant umum serta MCK darurat. Dari 2 titik pengungsian tersebut, hydrant umum maupun MCK berfungsi dengan baik. Namun belum ada penerangan di sekitar MCK, sehingga agak menyulitkan pengungsi yang hendak membuang hajat ataupun mandi pada malam hari.
Untuk pengungsian di wilayah Kediri, Kementerian PU mengerahkan 28 hydrant umum, 45 MCK dan 8 unit mobil tanki air. Selain itu PU juga mengerahkan beberapa kendaraan besar seperti 3 unit loader, 6 unit grader, 10 unit dump truck, 1 unit water tank dan 1 unit eskavator. Lokasi pengungsian yang tersebar di wilayah Kediri sebanyak 8 titik.*