Hidayatullah.com–Kekecewaan ditunjukkan oleh Gerakan Nasional Anti Minuman Keras (GeNAM). Kekecewaan itu terkait sikap lambatnya Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dalam mengeluarkan SK Gubernur mengenai pelarangan minuman keras.
“Pak Jokowi termasuk yang lambat dalam menanggapi ancaman Miras di masyarakat,” jelas Fahira Idris dalam kegiatan launching buku “Say: No, Thanks” di Jakarta, Senin (03/02/2014).
Padahal pendiri GeNAM itu, sebelumnya Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah berjanji untuk mendukung gerakan Anti Miras. Bahkan lelaki yang dikenal dengan panggilan Ahok tersebut pernah berjanji kepada GeNAM untuk mengeluarkan SK Gubernur tersebut.
“Kenyataannya sampai sekarang belum ada realisasinya,” tambah Fahira.
Fahira meminta gubernur DKI Jakarta itu bisa belajar pada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Sultan Hamengkubuwana di Yogyakarta.
Menurutnya kedua sosok dari Bandung dan Yogyakarta ini sangat cepat mengapresiasi pelarangan Miras di daerahnya masing-masing. “Kami salut dengan gubernur Jawa Barat dan Sultan Hamengkubuwana di Yogyakarta yang langsung mengapresiasi kampanye anti miras di masyarakat,” jelasnya.
“Harusnya Gubernur DKI bisa belajar dari mereka,” tambah Calon Legislatif (Caleg) DPD-RI No. 11 Dapil DKI Jakarta ini.*
Sebelumnya, trainer SuksesMulia, Jamil Azzaini menyatakan bahwa budaya minuman keras (Miras) adalah pintu menuju kemaksiatan yang lain.
Pendiri Akademi Trainer Indonesia (ATI) ini secara tegas menyatakan Miras harus menjadi musuh bersama masyarakat Indonesia.*