Hidayatullah.com–Kondisi kesehatan KH Miftah Faridl, ulama kharismatik asal Jawa Barat dikabarkan berangsur-angsur membaik. Sepulangnya dari perawatan di Singapura Kiai Miftah kini sudah bisa kembali beraktifitas.
Kiai Miftah terlihat ikut shalat Dzuhur berjamaah di masjid Ad Da’wah yang tidak jauh dari kediamannya di bilangan Sidomukti, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/o6/2014).
“Alhamdulillah, berkat doa kaum muslimin, sepekan terakhir bapak sudah bisa ikut shalat berjamaah ke masjid. Selepas itu, saran dokter untuk rutin berolahraga ringan bapak jalani setiap lepas subuh,” kata Kiai Miftah saat ditemui di rumahnya.
Meski begitu, kata Kiai Miftah, aktivitas dakwah dari satu majelis ilmu ke majelis ilmu yang lain, ia akui belum berjalan seperti biasanya.
“Sementara waktu ini, dokter minta bapak untuk istirahat, agar proses pemulihan berlangsung lancar. Maka terpaksa, permintaan masyarakat untuk mengisi ceramah ditunda dulu. Mohon jangan lelah mendoakan,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat ini.
Kiai Miftah menambahkan, bahwa sakit kali ini bukti cinta Allah pada hambanya. “Begitu banyak hikmah yang dirasakan. Lewat ujian sakit ini, Allah seperti mengingatkan sejak awal kehidupan kita. Bapak mengalami mulai dari tidak sadarkan diri, merangkak, hingga kembali bangkit dari pembaringan, dan kini bisa kembali berjalan seperti sedia kala.”
Adi Junadi Marki, menantu Kiai Miftah mengatakan bahwa selama di Singapura, Kiai Miftah oleh pihak rumah sakit dirawat dengan teknologi PET CT Imaging dan analisis Bone Marrow melakukan penelitian hingga dapat mendiagnosis penyakit dan juga memberi masukan bagi keluarga.
“Selain dari itu, menu diet dan pola makan juga dikelola sesuai dengan parameter kadar gula darah yang senantiasa terpantau, sehingga mampu memperbaiki metabolisme hati yang sebelumnya pernah terganggu,” tambahnya.
Untuk itu, bersama pihak keluarga, Ketua Yayasan Universitas Islam Bandung (Unisba) ini pun menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat, dan para pihak yang senantiasa mendoakan.
“Insya Allah, dengan ikhtiar yang optimal, dibantu dengan do’a dari semua pihak, pak Miftah akan segera kembali pulih, dan dapat kembali melanjutkan dakwahnya.” tambah Adi.*