Hidayatullah.com–Menyikapi terkait visi-misi calon presiden (Capres), ahli geopolitik Surya AB memiliki pandangan. Ia mengatakan, visi-misi di dalam kedua kubu Capres-Cawapres yang ada belum terlihat jelas, apalagi jika disesuaikan dengan pilar kebangsaan, yaitu Pancasila.
“Visi dan misi Jokowi-JK tidak ada unsur pancasilaisnya. Prabowo-JK tercantum kata ‘Pancasila’,” ucapnya dalam bedah buku “10 Alasan Memilih Dwi Tunggal Prabowo-Hatta” karya penulis Heru B. Arifin pada Rabu (25/06/2014) di Jakarta,
Jebolan Magister Prancis ini pun menyebutkan, bahwa visi dan misi Jokowi-JK sangat abstrak, tidak jelas. “Banyak kata yang ‘seolah-olah,” tambahnya.
Salah satu dosen yang berkutat dengan hubungan atau urusan ketahanan internasional ini pun mengakui netral dan tidak ada kepentingan dengan masing-masing calon. Namun, jika dilihat konsep di antara kedua calon, Surya AB lebih tertarik dengan konsep dan sosok Prabowo yang tegas.
Ia menilai, dalam urusan strategis perbatasan sangat dibutuhkan calon pemimpin yang bernomor urut satu.
“Dalam perbatasan strategis, dibutuhkan pemimpin tegas,” sampainya di depan awak media, relawan Prabowo-JK dan segenap Timses.
Acara yang diadakan denga tema turut pula dihadiri Bunda Marwah Daud Ibrahim, Jubir TimKamNas, Pengamat Politik Suryo AB, The President Center Jusuf Rizal, dan Heru B. Arifin
Sementara itu, juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Hasto Kritiyanto menyesalkan sejumlah sekolah di sekitaran pulau Jawa yang dikabarkan menerima surat kampanye mengatasnamakan calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto.
Surat ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya surat dengan konsep yang sama juga pernah disebarkan saat pelaksanaan pileg 2014 yang lalu. Surat yang mengajak para guru dan staff tata usaha (TU) sekolah untuk memilih Prabowo Subianto di pilpres 2014 mendatang ini dinilai telah menyalahi aturan.*