Hidayatullah.com– Pengamat dunia Islam Dr Abdul Muta’ali meyakini bahwa Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) atau Gerakan Daulah Islam Iraq wa Syam secara global mungkin segera berakhir. Indikasinya banyaknya perlawanan gerakan ini.
“Saya kira ISIS sudah mulai hancur,” ujarnya saat ditanya hidayatullah.com di Jakarta baru-baru ini.
Menurut Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia (UI) tersebut, ISIS di Indonesia juga sudah mengalami nasib serupa.
“ISIS di Indonesia sudah tidak punya sanad. Sudah tidak punya orangtua. Jadi kabarkan kepada orang Indonesia, jangan berbaiat kepada ISIS,” ujarnya menyerukan.
Muta’ali mengatakan, penyebab mulai hancurnya ISIS karena dunia sudah mulai tahu siapa operator di belakangnya.
“Makanya sekarang ada gerakan massif Amerika, Inggris, Israel, Prancis, untuk membumihanguskan ISIS. Karena dunia internasional, publik internasional sudah tahu siapa operatornya,” jelasnya usai mengisi acara talkshow bertema “Menjejak Kemenangan Shalahuddin” di MUC Building, Jl Simatupang No 15, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2014).
Ketika ditanya, jika Barat memerangi ISIS lantas siapa dalang di balik ISIS, Muta’ali tidak menjawab secara jelas.
“Anda sudah tahu jawabannya,” ujarnya lalu kemudian meninggalkan MUC Building.
ISIS Khawarij?
Sebelumnya, saat berbicara sebagai pemateri tunggal pada acara Asia-Pacific Community (ASPAC) for Palestine, Sabtu pagi itu, Muta’ali sempat menyinggung soal ISIS.
Ia mengatakan, Islam adalah kekuatan ketiga di dunia. Sehingga, hal ini memancing musuh-musuh Islam untuk menciptakan Islamophobia (ketakutan pada Islam).
“Mereka membuat produk Islamophobia. Di antara produknya adalah ISIS,” ujarnya di depan puluhan hadirin termasuk hidayatullah.com.*