Hidayatullah.com–Koordinator Humas SMP Al-Jannah Cibubur, Jakarta Timur, Yossi Srianita membantah telah terjadi kekerasan fisik yang terjadi pada salah seorang siswi bernama Nadhira Fajriani Ramadhan.
Nadhira adalah siswi kelas IX SMP Al Jannah yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (07/03) pekan lalu. Nadhira ditemukan dalam kondisi selamat di Kawasan Kota, Jakarta Barat, Jumat (13/3/2015).
Orangtua Nadhira menilai sebab Nadhira menghilang setelah dirisak oleh teman-teman sekolahnya.
“Sesuai dengan fakta dan informasi di lapangan, bahwasanya apa yang telah disampaikan oleh orangtua ananda Nadhira tentang bullying (dirisak) seperti dijambak, ditendang dan diludahi itu sama sekali tidak pernah terjadi di Sekolah Al-Jannah,” bantah Yossi dalam siaran pers yang diterima hidayatullah.com, Sabtu (14/3/2015) malam.
Menurut Yossi, hubungan pertemanan antara Nadhira dengan kawan-kawannya hingga saat ini juga tidak ada masalah.
Yossi menjelaskan, Nadhira adalah siswi pindahan dari sebuah sekolah swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, yang masuk ke SMP Al Jannah pada pertengahan tahun ajaran 2014-2015, tepatnya pada Januari 2014.
Alasan kepindahan Nadhira ke SMP Al Jannah, berdasarkan informasi dari orang tua saat hendak memasukkan Nadhira ke SMP Al Jannah, adalah trauma atas hal-hal yang dia alami di sekolah sebelumnya.
SMP Al Jannah juga mendapatkan informasi dan data bila Nadhira termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Karena termasuk anak berkebutuhan khusus, maka pada saat mendidik sekolah berupaya semaksimal mungkin menciptakan kondisi yang nyaman bagi Nadhira.
“Bersama dengan tim di Sekolah Al-Jannah, seperti wali kelas, BK, tim inklusif, psikolog sekolah dan guru pendamping, kami senantiasa mengondisikan siswa/siswi lainnya agar dapat memahami kondisi ananda Nadhira, untuk itu Nadhira pun difasilitasi guru pendamping khusus dan diberikan program di unit inklusif, program untuk anak berkebutuhan khusus,” papar Yossi.*