Hidayatullah.com-Pendiri Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center, Bahtiar Nasir mengatakan, bulan Ramadhan bisa dijadikan sebagai momentum supaya keluarga kembali ke Al-Quran.
“Launching itu bertujuan agar bulan Ramadhan ini dijadikan sebagai momentum supaya keluarga kembali ke Al-Quran. Untuk itu, KKI dibentuk agar mendorong keluarga Indonesia dapat kembali kepada Al-Quran sebagai petunjuk membina rumah tangga,” jelas Bachtiar dalam konferensi pers saat launching dalam rangkaian acara Tabligh Akbar Sambut Ramadhan 1436 Hijriyah bertema “Kokohkan Keluarga Indonesia (KKI) Dengan Al-Qur’an” di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (02/06/2015).
Bachtiar mengatakan, dibentuknya KKI karena dilatarbelakangi kekhawatiran umat Islam atas ancaman darurat narkoba dan pornografi, serta angka perceraian yang cukup tinggi terhadap keluarga Indonesia. Sehingga menjadikan keluarga Indonesia melahirkan generasi-generasi yang lemah.
“Saya mendapati angka perceraian di atas 14 persen saat keliling ke sebuah provinsi. Bahkan mendekati 15 persen, artinya dari 100 orang yang menikah, 15 orang yang bercerai,” ungkap Bachtiar.
Menurut Usztadz Bachtiar, kebanyakan perceraian terjadi bukan dikarenakan seorang isteri dicerai oleh suaminya. Namun sebaliknya, perceraian terjadi lebih banyak faktor khulu’ yaitu isteri minta dilepas dari ikatan pernikahan karena suaminya gagal menjadi seorang suami dan ayah yang baik.
“Sebagian besar perceraian terjadi karena faktor ekonomi. Akan tetapi, bukan karena suami tidak memiliki uang. Suami-istri sama-sama bekerja. Nah, berarti di sini ada kesalah pahaman. Bukan karena mereka kurang penghasilan, sebab keduanya memiliki penghasilan,” jelas Bachtiar.
Ustadz Bahtiar juga mengkritik sikap sebagaian masyarakat yang memandang bahwa keretakan rumah tangga selalu disebabkan kesalahan kaum perempuan. Menurutnya, kaum laki-laki juga menyumbang peran besar atas gagalnya rumah tangga.
“Perempuan selalu dijadikan objek kesalahan. Banyak orang salah memahami hadis bahwa ibu adalah madrasah atau sekolah. Padahal seorang bapak juga kepala madrasah bagi anak-anaknya. Nah, kepala madrasah inilah yang tidak aktif. Keluarga gagal karena kepala sekolahnya gagal,” ujar Bachtiar.
Menurut Ustadz Bahtiar, problem yang sedang dihadapi keluarga Indonesia dapat diselesaikan jika masyarakat mau kembali ke Al-Quran sebagai pedoman hidup. Banyak perkembangan dari problematika anak-anak dan narkoba yang dapat diselesaikan oleh Al-Quran.
“Saya melihat, Al-Qur’an sudah menjadi solusi bagi anak-anak kita dan para penguna narkoba,” pungkas Bachtiar.*