Hidayatullah.com– Lieus Sungkharisma yang mengaku pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa kecewa dengan sikap Presiden yang tak temui delegasi massa Aksi Bela Islam II, Jumat (04/11/2016) lalu.
“Tanggal 4 (November) itu luar biasa. Di situlah kebangkitan rakyat Indonesia khususnya umat Islam. Karena dalam sejarah tdak pernah ada gerakan yang menghadirkan begitu banyak dan itu spontan,” ungkapnya.
Hal itu ia utarakan dalam Diskusi Kebangsaaan di Kantor PB HMI, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016), lansir JITU Islamic News Agency.
Ajak Masyarakat Ikut, Tokoh Tionghoa Berharap Aksi Bela Islam III Penuh Kedamaian
Lieus yang saat itu hadir dalam Aksi Damai 411 merasakan tidak adanya rasa diskriminasi dari umat Islam. “Saya hadir di situ, saya merasa nyaman dan saya tidak merasa didiskriminasi,” tuturnya.
“Yang kita sayangkan kok Presiden tidak mau menerima? Saya kecewa. Saya ini pendukung Jokowi, saya kecewa banget, pelawak aja diterima kok. Ini umat Islam dipimpin para tokohnya yang dari pagi sampai sore minta ketemu, tidak diterima,” kata dia.
Menurut Lieus, aksi yang berhasil mengumpulkan massa lebih dari 2 juta tersebut akan tercatat dalam sejarah perpolitikan Indonesia.
“Habib dan ulama itu menjadi saksi sejarah. Ini akan tercatat dalam sejarah perpolitikan Indonesia,” ujarnya.
Tindakan Presiden Jokowi Tinggalkan Aksi Damai 411 karena Informasi Intelijen yang Menyesatkan
Ketua Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) tersebut juga menilai kasus penistaan agama dengan tersangka Ahok adalah murni penistaan agama, bukan karena yang lain.
“Bukan karena dia Kristen, bukan (karena) dia Tionghoa, tapi dia menista agama mayoritas,” ujarnya.* Ali Muhtadin/JITU Islamic News Agency