Hidayatullah.com– Anggota Komisi I DPR RI H. Sukamta Ph.D menyanyangkan aksi insiden baku hantam yang dilakukan 4 anggota TNI AU bertikai dengan anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan di sebuah Kafe di Sukoharjo, Jateng, Minggu (31/5/2015) malam dan mengakibatkan 1 anggota TNI AU tewas dan 3 lainnya terluka.
“Saya sangat menyayangkan peristiwa seperti ini terus berulang terjadi,” kata Sukamta dalam rilisnya yang diterima hidayatullah.com, Rabu (03/06/2016) pagi.
Menurut Sukamta, doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma harus terus disosialisaikan dan ditanamkan dalam jiwa setiap prajurit TNI. Sebab, lanjutnya, doktrin tersebut mempunyai spirit persatuan antara 3 matra, yaitu TNI AD, TNI AU dan TNI AL.
“Dengan doktrin seperti itu harusnya konflik-konflik antar oknum matra tidak lagi terjadi,” tegas Sukamta.
Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini menjelaskan bahwa doktrin tersebut meski ada 3 matra, tetapi menegaskan TNI harus tetap bersatu demi terwujudnya keamanan dan keutuhan kedaulatan NKRI. Apalagi, lanjutnya, sekarang ini perang tidak melulu terjadi secara simetris atau konvensional, namun perang sekarang juga terjadi secara asimetris (assymetrics warfare) dan proksi (proxy warfare).
“Perang asimetris bersifat soft karena tidak hanya mencakup perang secara militer, namun mencakup 8 dimensi kehidupan yang sering kita sebut astagatra seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan seterusnya,” kata Sukamta.
Menurut Sukamta itu semua tantangan yang harus dihadapi oleh TNI khususnya, dan kita semua pada umumnya. Belum lagi tantangan perang proksi yang menggunakan pihak ketiga untuk menyerang negara kita.
“Mengingat tantangan yang berat seperti itu harusnya kita semakin memegang spirit doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma tadi. TNI harus terus bersatu. Termasuk juga bersatu dengan masyarakat maupun Polri. Latihan gabungan antar matra sepertinya musti lebih digalakkan lagi,” tegas Sukamta.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, menurut Sukamta, TNI juga perlu digalakkan kegiatan-kegiatan antar matra yang sifatnya non-militer, seperti baksos, olah raga persahabatan, silaturahmi dan pembinaan agama.
“Hal ini mudah-mudahan bisa meminimalisasi peluang konflik oknum tentara. Dan lebih jauhnya lagi kita harapkan terjadi harmoni, sinergi dan persatuan TNI tanpa memandang sekat 3 matra,” harap wakil rakyat dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta ini.*