Hidayatullah.com– Dalam kehidupan yang harmonis, pada dasarnya Islam mengajarkan untuk saling menghormati satu sama lainnya, memberikan kebebasan kepada mahkluknya untuk berbuat yang terbaik, serta menuntut seorang pemimpinan untuk bersikap adil.
Sebab itu, pemimpin suatu negara harus mampu memberikan keadilan bagi rakyatnya yang selaras dengan Islam sebagai rahmatan lil’alamin serta harus bisa menerapkan prinsip-prinsip demokratis.
Demikian pernyataan disampaikan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla saat memberikan tausyiah sebelum sholat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (20/06/2015) malam.
“Kalau kita melihat banyaknya konflik negara di kawasan Timur Tengah itu karena adanya kepemimpinan yang tidak demokratis, serta tidak menghargai aspirasi masyarakatnya,” cetus Kalla.
Selain itu, lanjut Kalla, juga disebabkan adanya kepemimpinan yang tidak adil di negara-negara kawasan Timteng tersebut. Hal itu dapat dibuktikan, dengan melihat dari para pemimpinnya yang menikmati hasil kekayaan alam (milik negara, red) sendiri.
“Apa yang harus kita pelajari? Dan apa yang harus tidak kita perbuat? Di negara-negara yang sebelumnya makmur dan penghasil minyak bumi, kita lihat bisa menghancurkan diri sendiri, saling berperang, dan seterusnya,” ungkap Kalla.
Kalla menegaskan kondisi di negara-negara kawasan Timteng tersebut bisa seperti itu dikarenakan sebagian tidak memberikan hak-hak kepada bangsanya sendiri, mengenai apa yang ingin mereka pilih, dan mengambil jalan apa yang seharusnya mereka tentukan.
Selain itu, Kalla menyatakan bahwa adanya perbedaan ideologi juga kerap menjadi penyebab terjadinya perkelahian atau permusuhan seperti adanya perbedaan pandangan antara Sunni dan Syiah yang dapat menimbulkan konflik.
“Alhamdulillah, di negeri kita ini hal itu tidak terjadi. Memang perbedaan antara Sunni dan Syiah ada di Indonesia tetapi kita tetap bisa untuk saling menghormati, tidak menjelma menjadi pembunuhan, tidak menjelma menjadi pengeboman, dan sebagianya,” kata Kalla.
Untuk itu, Jusuf Kalla menegaskan pentingnya sebuah toleransi dan saling menghargai satu sama lainnya guna menjaga keharmonisan kehidupan antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Alhamdulillah, kita hidup harmonis di Indonesia dan tidak ada negara di dunia ini yang penghormatan antara satu sama lainnya sangat dijunjung tinggi melainkan negara Indonesia,” pungkas Kalla.*