Hidayatulla.com–Kegiatan Multaqa ad-Duwaliy al-Ilmi li Ulama wa Du’at Janub Syarq Asia (Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Da’i Asia Tenggara) resmi ditutup oleh Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Syaikh Mustafa Ibrahim al-Mubarak di Balai Kartini, Jakarta (Selasa, 11/8/2015).
Dalam sambutan penutupan, Mustafa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh dai dan ulama yang selama ini berdakwah di jalan Allah.
“Alhamdulillah, selama ini umat Islam terjaga dalam kebaikan semata-mata karena bimbingan para dai dan ulama setelah hidayah dari Allah tentunya,” ungkap Mustafa.
Acara penutupan dihadiri oleh 230 orang dai dan ulama dari seluruh propinsi di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara. Sebut saja misalnya, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, dan Timor Leste serta China. Tampak hadir dalam acara penutupan ini juga, sejumlah duta besar dari berbagai negara, KH. Cholil Nafis (MUI Pusat), Bachtiar Natsir (Sekjen MIUMI Pusat), dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Sebelumnya acara pertemuan para dai dan ulama ini berlangsung selama 3 hari di daerah Lembang Bandung Jawa Barat (8-11 Agustus 2015).
Sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Rabithah Ulama wa Du’at Janub Syarq Asia (Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara) bekerja sama dengan al-Ha`iah al-Islamiyah al-Alamiyah li at-Ta’lim (Lembaga Pendidikan Islam Internasional yang berada di bawah naungan Rabithah al-Alam al-Islamiy.
Sejumlah rekomendasi berhasil dirumuskan oleh pertemuan Ikatan Ulama dan Dai Asia Tengara tersebut.
Di antaranya, ikatan tersebut menjadi markas dan payung koordinasi antar sesama ulama, dai, dan seluruh aktivis dalam dunia pendidikan dan dakwah.
Rabithah juga berharap ke depan umat Islam bisa membentuk majelis ilmiah dan majelis fatwa yang bisa mempersatukan negara-negara Asia Tenggara dalam masalah yang dialami secara bersama. Misalnya, penyatuan awal bulan Ramadhan dan penetapan Idul Fitri serta Idul Adha.
“Kami berharap ke depan para ulama dan dai bisa bersama-sama mengatasi masalah-masalah keumatan. Termasuk di dalamnya menanggulangi berbagai aliran sesat dan menyimpang yang ada,” tutup Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Umum Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara.
Acara ini ditutup secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Balai Kartini, Jakarta (11 Agustus 2015). */Masykur Abu Jaulah