Hidayatullah.com- Dai Pedalaman Irian Jaya, M. Zaaf Fadhlan Rabbani Garamatan akan menerima penghargaan dari Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI), dalam acara resepsi HUT KAHMI Ke-49 di Gedung Ballroom Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jl Senen, Jakarta, Kamis (17/09/2015) pukul 19.00 WIB.
Dalam resepsi tersebut, Majelis Nasional KAHMI akan memberikan penghargaan kepadapara tokoh yang telah memberikan kontribusi terhadap pengabdian umat, pendidikan, pemerintahan, sosial, dan kategori lainnya.
“Ustadz Fadhlan akan menerima penghargaan dalam kategori pengabdian umat,” ujar Nike Ardina, bagian sekretariat KAHMI dalam siaran pers yang diterima hidayatullah.com, Kamis (17/09/2015).
Sementara itu, Fadhlan yang juga Ketua Umum (Ketum) Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan dari KAHMI yang akan memberikan penghargaan tersebut. Menurut Ustadz Fadzlan, aktivitas dakwah yang telah dilakukannya di pedalaman Irian Jaya merupakan bentuk kecintaan untuk melanjutkan tugas para Nabi dalam berdakwah.
“Meskipun tak ada sanjungan dan penghargaan, dakwah ini harus terus dilanjutkan,” ujar lelaki kelahiran Patipi, Fakfak, Irian Jaya Barat.
Pria yang juga Ketua TPF Komite Umat untuk Tolikara ini menambahkan, kerja dakwah merupakan bentuk nyata pengabdian umat di tengah masyarakat. Terlebih, katanya, persepsi masyarat terhadap Irian Jaya sebagai daerah tertinggal, bodoh, dan perang suku.
“Perlu pengabdian yang serius agar harkat martabat di sana dapat terangkat dan berganti dengan kecerdasan,” paparnya.
Fadhlan juga menyampaikan dengan adanya penghargaan mengartikan masyarakat Muslim Indonesia punya perhatian dalam dakwah ini. “Oleh karena itu, kerja dakwah dalam rangka pengabdian umat ini harus dilakukan secara bersama-sama. Agar lebih banyak lagi umat yang bisa tercerahkan dengan dakwah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Fadhlan telah memulai dakwahnya sejak tahun 1980-an. Saat itu, ia sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama di Makassar, Sulawesi Selatan. Selesai kuliah, ia lebih memilih menjadi dai pedalaman. Hingga kini, telah ribuan orang yang mendapatkan hidayah melalui dakwahnya di pedalaman Irian Jaya. Salah satu bentuk keseriusannya dalam pembinaan masyarakat Irian Jaya, dirikan Pondok Pesantren Nuu Waar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Kelak para santri-santri ini yang akan membawa pencerahan di bumi Irian Jaya,” ujar Fadhlan yang mendatangkan santri-santri dari berbagai daerah di Irian Jaya.*