Hidayatullah.com–Lembaga pendidikan Islam seharusnya menghidupkan ciri dan tradisi keilmuan para ulama. Sebab paradigma ilmu demikian adalah kekayaan yang harus diwariskan.
“Jangan sampai mahasiswa hanya bangga dengan literatur Barat sedang mereka tidak paham karya-karya ulama Islam sendiri,” ungkap Syakir.
“Padahal sumber ilmu itu seluruhnya datang dari Islam. Yang menemukan dan mengembangkan di awal adalah para tokoh dan ilmuwan Muslim pula,” ujar Syakir Syafi’i, pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang dikenal praktisi pendidikan Islam.
“Hingga kini, jutaan umat Islam di seluruh dunia menimba ilmu dari kitab-kitab klasik para ulama,” ucap Syakir menjelaskan.
“Di sana ada barakah yang mengalir dari keikhlasan ulama menuntut ilmu dan mengajarkan dahulu,” imbuh Syakir yang dikenal sebagai praktisi pendidikan di Yogyakarta ini.
Menurut Syakir, selain untuk belajar bahasa Arab dan interaksi dengan kitab para ulama (turats), hendaknya dosen juga menanamkan pesan adab dan akhlak kepada mahasiswa ketika ngaji kitab. Termasuk di dalamnya adalah menumbuhkan semangat juang sebagaimana yang dicontohkan oleh para ulama terdahulu.
“Tak cukup ambil ilmunya, tapi mahasiswa juga harus mewarisi adab dan semangat kontribusi para ulama dalam perjuangan Islam,” papar Syakir menerangkan.
Di hadapan 30 orang dosen dan undangan lainnya dalam acara upgrading dosen terkait metode pembelajaran diniyah yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah, Balikpapan.
Dalam acara bertajuk “Metode Pembelajaran Diniyah Aplikatif Berbasis Kitab” ini diselenggarakan di Gedung Hasanah Lukman STIS Hidayatullah Putri, Balikpapan ini Syakir menyampaikan beberapa kekhasan pelajaran diniyah atau baca kitab kuning (salaf).
Selain karena kedalaman ilmu dan keluasan manfaatnya, hal yang tak bisa dipungkiri adalah barakah ilmu dan keikhlasan para ulama.
Untuk diketahui, kegiatan upgrading dosen berlangsung atas dukungan kerjasama antara Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) STIS Hidayatullah dan Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah Balikpapan.
Sedianya pelatihan semacam di atas akan berlangsung secara berkala dengan tema dan pembahasan yang berbeda selanjutnya.
“Kami berupaya untuk terus membenahi semua hal terkait amanah besar pendidikan ini,” pungkas Abdul Ghofar Hadi, Ketua LPP Hidayatullah, Balikpapan.*/Masykur Abu Jaulah