Hidayatullah.com– Walikota Bogor, Bima Arya mengaku mendapat banyak hujatan karena kebijakannya melarang acara Perayaan Asyuro (Asyura) bagi penganut Syiah di Bogor.
“Mau dibully jutaan orang di media sosial. Bagi saya penilaian itu dari Allah,” kata Bima, dalam pertemuan dengan Forum Komunikasi Umat Islam (FORKAMI) Bogor dan para wartawan di Balaikota Bogor, belum lama ini.
Kata Bima, pelarangan acara perayaan Asyuro bagi penganut Syiah telah melalui pertimbangan yang matang dan melibatkan aparat keamanan.
“Menurut pantauan kami, acara itu berpotensi membawa bahaya dan memperkeruh situasi keamanan di Bogor. Karenanya tidak kami izinkan,” kata Bima.
Kendati demikian, perayaan Asyuro oleh penganut Syiah itu tetap berjalan. Karena itu, Bima dan stafnya mendatangi acara tersebut dan membubarkannya.
Sebagaimana diketahui, Wali Kota Bogor telah mengeluarkan surat edaran yang berisi larangan perayaan ritual Asyuro bagi penganut Syiah di Kota Bogor. Surat bernomor 300/1321- Kesbangpol itu dibuat pada Kamis (22/10/2015) dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Kota Bogor.
Surat itu dikeluarkan berdasarkan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor dan seluruh ormas Islam Bogor yang menolak segala kegiatan Syiah, serta adanya keputusan rapat musyawarah dari pimpinan daerah (Muspida) Kota Bogor.*/Surya Fachrizal