Hidayatullah.com- Ibukota DKI Jakarta digucang kembali dengan aksi teror berupa pengeboman dan penyerangan bersenjata, yakni tepatnya di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/01/2016) kemarin.
Menanggapi hal itu, Pengamat Kontra Terorisme Drs. Sapto Waluyo, MSc meminta umat Islam untuk selalu waspada.
“Dalam bahasa film 3 (Alif Lam Mim) yakni ‘Rapatkan barisan!’ Jangan ada celah, oknum berbuat kekerasan mengatasnamakan Islam atau jihad,” kata Sapto saat dihubungi hidayatullah.com, Kamis (14/01/2016) kemarin.
Menurut Sapto, penyadaran dan dakwah harus konsisten terus dilakukan, apalagi di tengah masalah sosial-ekonomi seperti sekarang. Dakwah perlu didukung pemberdayaan sosial-ekonomi sehingga tidak ada para aktivis, terutama generasi muda Islam, yang tertarik aliran sesat atau kelompok kekerasan.
Sementara saat ditanya apakah insisden di kawasan Thmarin ini indikasi adanya pengalihan isu terkait divestasi saham Freeport Indonesia, Sapto mengatakan, menurut jadwal, Kamis (14/01/2016) ini, batas penawaran 10,64 persen saham Freeport Indonesia kepada Pemerintah RI dengan nilai USD 1,6 mil. Sementara itu, konsorsium BUMN Indonesia sudah siap dengan harga USD 2 mil. Jadi, tak ada persoalan, tinggal realisasinya.
“Jangan ada yang ‘menggoreng’ saham FI, karena ingin dapat keuntungan. Dan jangan sampai tekanan politik atau teror apapun mempengaruhi kebijakan strategis nasional. FI sudah menawarkan harga divestasi saham USD 1,6 mil,” tutup Sapto.*