Hidayatullah.com– Kesadaran akan tren halal di Indonesia dirasa masih tertinggal. Menanggapi itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin mengatakan akan berupaya untuk memudahkan pengurusan sertifikasi halal. [Baca: Tren Halal Dunia Meningkat, Indonesia Dinilai Masih Tertinggal]
“MUI sudah melakukan upaya pemudahan pengurusan sertifikasi halal. Misalnya dengan menggandeng pemerintah dalam sertifikasi UKM, yang operasionalnya itu tidak ditanggung industri tapi oleh pemerintah,” ujarnya.
Hal itu dikatakan Kiai Ma’ruf kepada hidayatullah.com seusai acara peluncuran majalah Halal LifeStyle di Hotel Grand Sahid, Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, sambungnya, pihaknya juga berencana untuk mencari dan melibatkan sponsor dalam pengurusan sertifikasi halal.
“Mungkin nanti ke depan kita akan mencari sponsor-sponsor juga, sehingga lebih banyak yang bisa disertifikasi. Dan tidak perlu mengeluarkan biaya,” tukasnya.
Ma’ruf menjelaskan, langkah untuk mendorong kewajiban sertifikasi halal ini tidak saja karena ketentuan undang-undang dan bagian dari perlindungan konsumen. Tapi juga agar produk Indonesia dapat bersaing kualitasnya dengan negara lain.
“Ini bukan hanya tren. Kalau kita tidak bersiap kita akan kalah. Di negara lain sangat sungguh-sungguh melakukan sertifikasi halal. Nah, kalau kita hanya tren saja, kita akan tergilas,” ungkapnya.
Bahkan, terang Ma’ruf, hal itu juga berlaku termasuk di kawasan Indonesia timur yang notabene minoritas Muslim.
“Di sana juga memerlukan halal, walaupun mayoritas bukan Muslim. Agar bisa dipasarkan ke mana-mana,” tandasnya.
Ia menerangkan, selain upaya sertifikasi, pihaknya juga mendorong agar produk yang dihasilkan bersifat kompetitif agar Indonesia bisa bersaing.
“Baik dalam maupun luar negeri,” pungkas Kiai Ma’ruf.*