Hidayatullah.com– Bank Muamalat Indonesia dan Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah (DPPH) meluncurkan kerja sama strategis dalam bidang Penggunaan Produk dan Jasa Layanan Perbankan.
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilangsungkan di Gedung Muamalat Tower, Jl Prof Dr Satrio Kav 18, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Ramadhan 1437 (09/06/2016) pagi.
Mewakili Bank Muamalat, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Endy Abdurrahman dan Direktur Bisnis Korporasi Indra Sugiarto. Sedangkan dari DPPH oleh Ketua Umum Nashirul Haq dan Sekretaris Jenderal Candra Kurnianto.
Peluncuran ini demi memantapkan komitmen Bank Muamalat dalam hal perluasan pemanfaatan produk dan jasa. Fokus utama kerja sama ini terletak di bidang pembiayaan, perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
Kerja sama ini diharapkan dapat membantu pengembangan beberapa perguruan tinggi, sekolah, pesantren, rumah sakit, dan anggota yang dikelola langsung oleh DPPH. Tahun 2016 ini, DPPH akan membangun rumah sakit di daerah Cikarang, Jawa Barat, serta berencana membangun 50 unit gedung sekolah.
Endy menyatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Bank Muamalat di tahun 2016. Ia optimis dapat memaksimalkan beragam fasilitas di bidang pembiayaan dan perbankan Bank Muamalat.
Diharapkan, kerja sama itu, “Dapat memenuhi kebutuhan dan peningkatan kegiatan Hidayatullah sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia,” ujar Endy dalam sambutannya.
Pihaknya pun berharap kesepakatan ini dapat meningkatkan sinergi kedua belah pihak secara berkesinambungan.
Sementara itu, Nashirul Haq mengatakan, Bank Muamalat merupakan suatu kebanggaan bagi umat Islam. “(MoU) ini adalah salah satu wujud daripada keberkahan bulan Ramadhan,” ujarnya.
Secara pribadi, ia mengaku, sebagai nasabah Bank Muamalat sejak lama, betul-betul merasakan banyak fasilitas dan pelayanan bank syariah itu yang terus berkembang.
“Pendirian Bank Muamalat juga ikut didukung oleh Hidayatullah, melalui pengurus-pengurusnya pada saat itu yang intens berdiskusi dengan (almarhum) Pak Amin Aziz dan Zainulbahar Noor,” ungkapnya menyebut kedua nama pendiri/pelopor bank tersebut.
Nashirul Haq pun berharap, kerja sama itu diridho dan diberkahi Allah Subhanahu Wata’ala. “Mudah-mudahan ke depan Bank Muamalat semakin jaya,” ujarnya disambut aplaus puluhan jajaran direksi, staf, serta wartawan yang hadir.
Tak lupa ia menyampaikan selamat atas penggunaan kantor pusat baru Muamalat Tower (sejak akhir 2015). Bank yang berdiri pada 1 November 1991 dan memulai operasi pada 1 Mei 1992 ini sebelumnya berkantor pusat di Gedung Arthaloka, Jakarta Pusat.
Kerja sama yang diluncurkan tersebut meliputi pemanfaatan line facility pembiayaan hingga limit Rp 500 miliar secara bertahap dan penempatan dana DPPH pada bank itu.
Selain itu, juga dalam pemanfaatan berbagai fasilitas seperti virtual account secara host to host, cash management system, Payment Point Online Bank (PPOB) Bank Muamalat, Dana Pensiun Bank Muamalat, co-branding, dan Payroll Bank Muamalat.
Saat ini, kerjasama kedua pihak telah berlangsung di sisi funding dan financing. Yakni berupa pembuatan virtual account untuk pembayaran biaya sekolah di Malang, Jawa Timur; pembiayaan pembangunan Sekolah Pemimpin di Depok, Jawa Barat senilai Rp 4,2 miliar; dan pembukaan rekening pribadi beberapa pengurus dan anggota DPPH.
Dalam penandatanganan itu, hadir pula dari jajaran direksi Bank Muamalat Direktur Bisnis Ritel Purnomo B. Soetadi dan Direktur Human Capital Awaldi. Sementara dari jajaran DPPH hadir Bendahara Umum Wahyu Rahman, Ketua Bidang Perekonomian Asih Subagyo, Ketua Bidang Organisasi Ir. Khairil Baits, dan lain-lain.*