Hidayatullah.com– Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengkritik jurnalis yang tidak profesional bekerja. AJI mengingatkan jurnalis untuk bekerja dengan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.
Disebutkan, Pasal 1 Kode Etik Jurnalistik menyatakan, jurnalis Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beriktikad buruk.
“Jurnalis harus bekerja profesional dan mengedepankan kepentingan publik,” ujar Koordinator Divisi Advokasi AJI Jakarta, Erick Tanjung, dalam rilisnya kepada media, diterima hidayatullah.com, Jumat (17/06/2016).
“Jangan berlebihan memburu hal-hal yang sensasional tanpa substansi masalah yang penting bagi publik,” tambahnya.
Hal itu disampaikan AJI menyikapi kejadian di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 11 Ramadhan 1437 (16/06/2016) lalu. Saat itu para wartawan mewawancarai Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pertanyaan salah seorang jurnalis media online membuat dirinya dimarahi dan diusir oleh Ahok. [Baca: AJI Kritik Ahok yang Marahi dan Usir Wartawan]
Sikap AJI Jakarta
Berkaitan dengan sikap Ahok itu, AJI Jakarta menyatakan sejumlah sikapnya lainnya. Pertama, menentang sikap Ahok mengusir jurnalis yang liputan di Balai Kota.
Menurutnya, tindakan Ahok mengusir jurnalis menunjukkan dia tidak profesional menghadapi jurnalis.
Kedua, bila Ahok keberatan terhadap suatu berita, silakan ajukan hak jawab dan hak koreksi ke media yang memuat berita itu. Media wajib memuat hak jawab dan koreksi.
Selanjutnya, bila Ahok merasa tetap tidak puas dengan hak jawab dan hak koreksi yang telah dimuat, silakan media tersebut diajukan ke Dewan Pers. Biarkan Dewan Pers yang menilai apakah media itu melanggar kode etik jurnalistik atau tidak.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, dalam wawancara dengan para wartawan, Ahok mengklaim dirinya pejabat bersih. Ahok mengklaim ia konsisten anti korupsi, sejak menjabat anggota DPRD hingga kini sebagai Gubernur DKI.
Lalu seorang jurnalis bertanya, “Berarti tidak ada pejabat sehebat Bapak?” Ahok menganggap pertanyaan itu sebagai tuduhan yang mau mengadu domba dirinya. “Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau begitu,” ujar Ahok.*