Hidayatulla.com–Ribuan umat Islam dari Tepi Barat dan Al-Quds Timur yang diduduki Zionis-Israel berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsha untuk melaksanakan shalat Jumat kedua pada bulan Ramadhan.
Diperkirakan ada 70.000 warga Palestina dari Tepi Barat dan 300 dari Gaza berusaha datang ke Masjid al-Aqsha di Jumat kedua bulan Ramadhan guna memanfaatkan bulan mulia, namun, usaha mereka hanya sia-sia karena pembatasan penjajah Israel untuk memasuki Masjid.

Namun, pasukan penjajah membatasi kaum Muslim Palestina memasuki Masjid Al-Aqsha. Hanya laki-laki di atas usia 45 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun, kemudian wanita dari segala usia diizinkan oleh tentara Israel untuk memasuki Al-Quds Timur tanpa izin masuk.

Sementara itu, Pihak otoritas penjajah Israel meningkatkan keamanan di sekitar kiblat pertama bagi umat Islam itu, mengerahkan lebih dari 3.500 polisi dan mendirikan penghalang jalan di pintu masuk Kota Tua tersebut.
Sebelumnya, pihak penjajah Israel telah membekukan izin perjalanan 83 ribu warga Palestina selama bulan Ramadhan 2016. Keputusan ini diambil setelah dua pria Palestina menembaki warga sipil di dekat Kementerian Pertahanan Israel yang berlokasi di Tel Aviv pada Rabu, 8 Juni 2016.
Keputusan ini juga berlaku bagi ratusan warga Palestina yang berada di Gaza.

Tak hanya kunjungan, mereka juga tak diperbolehkan mengikuti salat tarawih di Masjid Al Aqsha, ataupun bepergian lewat bandara internasional Tel Aviv.*