Hidayatullah.com—Aksi ‘Jumat Kemarahan’ yang mendesak polisi memproses Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama juga berlangsung di berbagai kota di Indonesia.
Di Medan, ribuan massa ormas Islam menggelar aksi unjuk rasa mengecam ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pulau Seribu yang dinilai menista agama Islam. Usai shalat Jumat di Masjid Agung Jalan Diponegoro Medan, massa menggelar longmarch ke Polrestabes Medan dan melaporkan kasus itu. Saat sampai di lokasi massa diguyur hujan deras.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, dengan kondisi basah kuyup menjumpai pengunjuk rasa yang datang untuk melaporkan Ahok. Salah seorang pengunjukrasa mengatakan, mengecam keras tindakan penistaan Agama, yang dilakukan Ahok.
“Kami mendesak kepolisian agar memproses laporan ini sesuai dengan hukum,” kata anggota Ormas Islam itu.
Sebelumnya, ribuan umat Islam yang berasal dari berbagai elemen dan Ormas Islam menggelar Tablik Akbar di Masjid Agung Medan, usai Shalat Jumat.
Tablik Akbar tersebut diawali dengan pembacaan kitab suci Al-Quran, tausiyah dari Ustadz Heriansyah, Ustadz Latif Khan, Ustadz Azwir Ibnu Aziz dan diakhiri dengan melaporkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Polrestabes Medan terkait penistaan ayat suci Al-Quran yang dilakukan Ahok.
Tegal
Di Tegal, ribuan massa dari Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Tegal bersatu turun ke jalan mengecam pernyataan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok atas tentang Surat Al-Maidah:51 beberapa waktu lalu.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tegal, Nadirin Maskha usai megikuti aksi, Jumat (14/10/16) mengatakan aksi damai kali ini tidak ada kaitannya dengan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta. Tapi karena penistaan terhadap Al Quran.
“Kami dari Muhammadiyah maupun Nahdatul Ulama (NU), sebagai umat Islam merasa tersinggung dengan ucapan Ahok,” ujar Nadirin, didampingi Ketua PCNU Kota Tegal, Abdal Hakim.
Nadirin yang juga koordinator aksi mengatakan selain mengecam pernyataan Ahok, aksi damai ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Bentuk dukungan itu kami serahkan kepada Kepolisian dan DPRD, agar bisa diteruskan ke pusat,”jelasnya.

Solo
Umat Islam di Solo, Jawa Tengah juga menggelar aksi turun jalan sebagai reaksi yang dilakukan dengan berjalan kaki dari Kota Barat menuju Mapolresta Solo itu untuk mendesak polisi segera mengusut kasus Calon Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ribuan orang mengatasnamakan Laskar Umat Islam Surakarta, Dewan Syariah Kota Surakarta, Laskar Hizbullah, santri Pesantren Al-Mukmin Ngruki, dan elemen lainnya berjalan dari Masjid Kota Barat, Solo menuju Mapolresta Solo yang berjarak sekitar 1,2 kilometer.
Para demonstran terlihat membawa berbagai poster kecaman terhadap Ahok, di antaranya “Tangkap dan Adili Ahok”.
Menurut massa, MUI Pusat sudah menyimpulkan pernyataan Ahok sebagai penghinaan terhadap Al-Quran dan menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum harus ditindak tegas.
Magelang
Di Magelang, ribuan kaum Muslim yang tergabung dalam Front Aliansi Umat Islam Bersatu berunjuk rasa di kota Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Unjuk rasa yang berlangsung di Jalan Pemuda Muntilan tersebut berlangsung usai shalat Jumat untuk mendukung keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penistaan yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap Al-Quran dan laporan MUI ke kepolisian.
Dikutip laman Republika, Front Aliansi Umat Islam Bersatu meminta kepada Kompolnas, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat untuk mengawal Polri menegakkan hukum untuk segera memproses pengaduan masyarakat guna menegakkan keadilan agar jangan sampai mengorbankan keutuhan bangsa.
Selain itu, katanya Front Aliansi Umat Islam Bersatu mengajak seluruh umat Islam untuk mengawal pernyataan sikap MUI dengan terus berdoa dan menggerakkan potensi umat yang ada demi terjaganya marwah umat Islam dan bangsa Indonesia.
Sampit
Aksi ‘Jumat Kemarahan’ juga berlangsung di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Demonstrasi protes terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai telah melukai perasaan umat Islam.
“Aksi kami memang tidak ada orasi, jadi hanya membentangkan spanduk dan membagikan selebaran berisi pernyataan sikap. Ini sebagai bentuk reaksi keras terhadap pernyataan Ahok,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah II Hizbut Tahrir Indonesia Kotawaringin Timur, Muhammad Nur Hidayah, di Sampit, Jumat.
Sementara itu, di tengah kemarahan umat, di hari yang sama Jumat siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar sebagai Wakilnya di Istana Negara.
Pada sore harinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju Pulau Datok, Kalimantan Barat, untuk mengikuti acara Sail Karimata yang diadakan hari Sabtu. Pada malam hari di Pulau Datok, Presiden tidak langsung beristirahat, namun menyempatkan untuk blusukan menuju pasar malam di Pelataran Pantai Pulau Datok, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
Sampai hari ini tak ada pernyatan dari Presiden Joko Widodo terkait kemarahan umat Islam atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sampai hari ini menimbulkan keresehan umat Islam.*