Hidayatullah.com – Gempa 6,5 Skala Ritcher yang mengguncang Aceh beberapa waktu lalu menyebabkan sejumlah bangunan madrasah dan lembaga pendidikan Islam rusak, mulai dari rusak total sampai rusak sedang dan ringan.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag, Mastuki mengatakan, Kemenag akan menyalurkan bantuan dari Direktorat Pendidikan Madrasah sebesar Rp. 1,4 miliar yang akan diserahkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang dijadwalkan akan segera mengunjungi korban bencana gempa di Pidie Aceh pada Kamis (22/12/2016).
Mastuki menjelaskan, data sementara menyebutkan, 2 Raudlatul Athfal (RA) yang mengalami rusak sedang. Selain itu, ada 20 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terdampak, dengan rincian: satu MI rusak total, dua rusak berat, dan tujuh belas lainnya rusak sedang.
6 Madrasah Tsnawiyah (MTs) juga mengalami kerusakan; dua rusak berat dan empat rusak sedang. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) yang rusak ada 4. Sebanyak tiga MA rusak berat, dan satu MA rusak ringan.
“Bantuan ini dialokasikan untuk membangun ruang kelas sementara madrasah agar siswa bisa belajar. Sebab, sejak pertengahan Desember siswa sudah menjalani ujian dan hingga Mei mendatang sebagian dari mereka juga harus mengikuti Ujian Nasional (UN),” jelas Mastuki.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan mengaku, pihaknya sedang terus melakukan pendataan terkait dengan jumlah akhir madrasah yang mengalami kerusakan sebagai dampak dari gempa Aceh.
Menurutnya, Kementerian Agama sudah menyiapkan anggaran bantuan bagi rehabilitasi madrasah yang mengalami kerusakan dan akan diproses pada awal tahun 2017.
“Madrasah yang terdampak masih kita inventarisir dan akan diberikan bantuan sarana dan prasarana pada awal tahun 2017,” kata Nur.
Selain madrasah, sementara ini tercatat ada 10 pondok pesantren yang juga mengalami kerusakan. Sebanyak empat pesantren rusak berat, tiga pesantren rusak sedang, dan tiga pesantren rusak ringan.*