Hidayatullah.com– Aliansi Kerukunan Umat (AKU) untuk NKRI Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan, umat Islam tak bisa dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Menyatakan dengan tegas bahwa Pancasila, umat Islam, dan NKRI merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan,” demikian di antara bunyi pernyataan AKU Kaltim, disampaikan di Kota Samarinda, Kaltim, baru-baru ini.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi situasi terkini di Kaltim, dimana muncul kelompok yang menuding ormas dan aktivis Islam hendak merongrong NKRI.
Aliansi Kerukunan Umat Kaltim: FPI Bagian dari Islam dan Indonesia
AKU Kaltim pun menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya Kaltim, untuk merapatkan dan menguatkan barisan demi keutuhan bangsa dan agama.
“Untuk menjaga NKRI, Pancasila, persatuan bangsa, kehormatan ulama, serta izzah Islam,” sebut aliansi yang dikoordinatori Mudiyat Noor itu dalam pernyataan diterima hidayatullah.com Jakarta, Kamis (26/01/2017).
Waspadai Upaya Adu Domba
Aliansi ini pun menyerukan kepada seluruh pihak agar mewaspadai upaya adu domba, baik yang berkedok suku, ras, etnis, maupun agama.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, Aliansi itu menyatakan, ormas Front Pembela Islam (FPI) merupakan bagian dari umat Islam dan bangsa Indonesia.
“Menyatakan FPI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari umat Islam dan Indonesia, dan oleh karenanya FPI tidak dapat dibubarkan karena telah dilindungi UUD 1945 Pasal 28,” bunyi poin pertama pernyataan tersebut.
AKU Kaltim merupakan wadah berhimpunnya para aktivis berbagai ormas, organisasi kepemudaan, kedaerahan, serta dari berbagai etnis dan agama –termasuk non-Islam– se-Kaltim.
Waspadai Isu Penyerangan, Markas FPI Ramai-ramai Dijaga Warga Samarinda
Di Samarinda, Rabu (25/01/2017), sekelompok orang sempat melakukan unjuk rasa menolak FPI. Demo ini disayangkan masyarakat dan tokoh Samarinda.
“Kami dari Forum Kebangsaan sudah mencegahnya (aksi itu. Red) tapi mereka ngotot demo. Tidak ada kalangan Islam yang ikut (demo) itu,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat Kaltim, KH Sayid Alwi kepada hidayatullah.com secara terpisah, kemarin.*