Hidayatullah.com– Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani, mengatakan, pemindahan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari kota Tel Aviv ke Baitul Maqdis merupakan situasi yang membahayakan bagi penduduk Palestina di Baitul Maqdis.
“Dan kesucian Masjid Al-Aqsha akan makin ternodai,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Senin (14/05/2018).
Baca: Langkah AS atas Baitul Maqdis Diprediksi Picu Ledakan Kawasan
Hal itu, terang Nurjanah, karena Baitul Maqdis adalah kota yang disucikan Allah dimana terletak Masjid Al-Aqsha yang diberkahi.
“Hari ini bangsa Yahudi juga menodai Al-Aqsha untuk memperingati hari suksesnya mereka mengusir 850.000 warga Palestina di hari penderitaan (Nakbah) pada 15 mei 1948,” ungkapnya.
Baca: Pembantain Jelang Peresmian Kedutaan AS di Al Quds, 37 Demonstran Palestina Dibunuh Penjajah
Ia mengatakan, Baitul Maqdis akan terus dinodai oleh Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya dengan pemindahan ibu kota Zionis-Israel tersebut.
Sebagaimana diketahui, Senin (14/05/2018) ini waktu setempat, pemindahan kantor Kedubes AS dari kota Tel Aviv ke Baitul Maqdis (Yerusalem).
Baca: Pembukaan Kedutaan AS di Al Quds Pukul 4 Sore Waktu Setempat Hari Ini
Kepindahan tersebut menuai banyak kecaman karena dinilai sebuah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1980 terkait larangan bagi setiap negara untuk menggelar misi diplomatik di Baitul Maqdis.
Juga melanggar resolusi yang terbit tahun 1967 mengenai status akhir Baitul Maqdis harus diputuskan lewat negosiasi langsung Palestina dan Israel juga masih berlaku. Kepindahan tersebut juga ditentang 128 negara dalam voting yang dilakukan di Majelis Umum PBB pada 21 Desember 2017.*
Baca: ‘Implikasi besar’ Dipindahnya Kedutaan AS ke Baitul Maqdis