Hidayatullah.com– Petahana Gubernur DKI Jakarta yang juga terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dilaporkan ke Bareskrim Polri di Jakarta, kemarin lusa, menyusul video kampanye Ahok-Djarot yang dinilai rasis.
Berdasarkan informasi dihimpun hidayatullah.com, pelaporan itu atas perkara dugaan tindak pidana menimbulkan kebencian antar Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Ahok diketahui dilaporkan pada Senin (10/04/2017) tercatat pukul 14.00 WIB oleh pelapor atas nama Ronald Lazuardy, seorang advokat tinggal di Jakarta.
Sementara itu, pengamatan media ini pada Rabu (12/04/2017) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, video kampanye “rasis” tersebut sudah dihapus dari akun resmi media sosial Ahok di Twitter.
Berdasarkan rekam jejak digital, video berdurasi 2 menit yang mengundang kecaman banyak pihak tersebut sebelumnya diunggah akun Ahok itu per tanggal 8 April 2017. Namun kini sudah tidak terlihat lagi.
Baca: #KampanyeAhokJahat Trending Topic, Video Pro Ahok-Djarot Dikritik Singgung Rasis
Meski demikian, masyarakat para pengguna media sosial internet (warganet/netizen) terus mengecamnya, bahwa video iklan tersebut sebagai sesuatu yang jahat.
Tanda pagar (tagar/hashtag) #iklanahokjahat pun kembali menjadi tema paling tren dibicarakan di jagat medsos Twitter (trending topic Indonesia) setelah sempat populer juga sebelumnya.
Lewat tagar itu, warganet antara lain berharap aparat penegak hukum segera memproses pelaporan kasus Ahok tersebut.
“Video Ahok ” #IklanAhokJahat “ sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Semoga hukum tegak di bumi Indonesia,” kicau akun Laskar Pembela Islam @DPP_LPI, kemarin, Selasa (11/04/2017).
Baca: Din Syamsuddin: Ahok Merusak Kerukunan yang Sedang Dirajut Bangsa
Sedangkan Andika Hasrimaidal lewat @thisandika berkicau, “#IklanAhokJahat merupakan provokasi biadab merongrong kebhinekaan #SidangAhokSandiwara.”
“KPI Nyatakan Video Kampanye Ahok-Djarot Berkonten Pelanggaran,” kicau Mas Piyu @maspiyuuu seraya melampirkan sebuah tautan.
Aktivis sebuah organisasi Islam, Asih Subagyo menilai, video “rasis” tersebut telah merusak semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
“Kepanikan menghilangkan akal sehat. Memproduksi kecemasan, menebar ketakutan. Lalu merobek ke-Bhinnekaan #iklanAhokJahat,” ujarnya melalui @Asih_Subagyo.
Akun resmi Ahok kini mengunggah video serupa tapi sudah tampak diedit dan tak lagi menampilkan tayangan yang menggambarkan seolah-olah umat Islam penebar kebencian SARA.
Baca: Video Kampanye Ahok-Djarot Banyak Dikecam, Dinilai untuk Raih Popularitas
Tindakan pihak Ahok-Djarot menyebarkan video kampanye kontroversial itu dinilai sebagai salah satu cara untuk mendulang popularitas menjelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, 19 April mendatang.
“Jika tidak punya prestasi maka menjadi kontroversi adalah salah satu cara meraih kepopuleran,” sindir mantan pendeta Yahya Waloni melalui akun @YahyaWaloni seperti diberitakan hidayatullah.com sebelumnya.*