Hidayatullah.com– Meskipun mahasiswa keturunan berinisial SHS telah meminta maaf atas ucapan rasisnya kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGB Zainul Majdi, namun persoalan ini tampaknya belum selesai.
SHS mengakui telah melontarkan kata-kata tidak pantas kepada Gubernur Zainul di Bandara Internasional Changi Singapura, Ahad (09/04/2017) lalu, yaitu “‘Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar Pribumi, Tiko.”
Ibarat bola salju, kasus ini menggelinding dan meluas hingga Sabtu malam ini (15/04/2017). Di jagat media sosial pun, berdasarkan pantauan hidayatullah.com, pembicaran masyarakat pengguna internet (warganet/netizen) tentang kasus ini tampak semakin menghangat.
Baca: Umat Islam NTB Merasa Terluka Gubernurnya Dihina, Kepolisian Didesak Tanggap
Tanda pagar (tagar/hashtag) #StevenMenghinaPribumi pun mencuat di ranah media sosial Twitter. Lewat tagar ini, warganet melontarkan kecamannya terhadap SHS.
Warganet dengan akun @SophiaNerissa, misalnya, berkicau, “#StevenMenghinaPribumi dengan umpatan steven pribumi tiko, itu jelas memisahkan dirinya sebagai pribumi!”
Warganet pun mendesak kepolisian agar segera mengusut kasus ucapan rasis tersebut. Namun, salah satu warganet sanksi jika kepolisian akan menindak SHS atas kasus itu.
“… Gue sih enggak yakin polisi mau serius nangani ini,” kicau @Umar_Hasibuan.
#StevenMenghinaPribumi tak ada tempat utk kaum perusak di NKRI,” kicau @izzah_pandeka.
“#UsirSteven krn #StevenMenghinaPribumi ini buah dr #KampanyeAhokJahat dgn kata2 ” “Ganya** Ci**” (disensor. Red),” kicau Jhoko Kenthir @didimening.
Lewat tagar itu, warganet menyindir permintaan SHS. Seperti kata @Saridee2, “Jangan mau dibohongi pakai kata maaf #StevenMenghinaPribumi.”
Baca: MUI: Penghina Gubernur NTB Harus Diberikan Lagi Penataran Pancasila
“TAHUKAH ANDA berapa biaya hapus dosa sekarang? Cukup meterai 6000 #StevenMenghinaPribumi #stevenrasis #kasus #penghinaan #gubernur #ntb,” kicau Esa Aditiya Prastiyo @EsaAditya. Diketahui, dalam surat pernyataan permohonan maafnya yang menyebar luas, SHS membubuhkan materai tempel 6.000.
Pantauan hidayatullah.com, di media sosial beredar foto-foto sejumlah pria di Lombok, NTB, berpakaian adat setempat membentangkan poster dengan nada-nada kecaman atas SHS dan dukungan kepada Gubernur Zainul yang juga seorang ulama.
Pada salah satu spanduk tertulis, “Koh Steven HS kamu anak tiko…!!! Telah membangkitkan kemarahan anak pribumi.”*