Hidayatullah.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapannya pada Kongres Ekonomi Umat yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kongres ini berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu-Senin (22-24/04/2017).
Presiden berharap agar Kongres Ekonomi Umat menghasilkan masukan-masukan yang detail, konkret, dan riil bagi pemerintah untuk kepentingan masyarakat dan umat.
“Saya ingin kongres mengenai redistribusi aset ini diperdalam, dibahas secara detail,” ungkap Presiden saat membuka kongres bertema “Arus Baru Ekonomi Indonesia” tersebut, kemarin.
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengaku, sejumlah aset besar telah kembali menjadi milik Indonesia setelah sempat dikuasai oleh asing beberapa waktu lalu. Di antaranya Blok Mahakam dan tambang emas terbesar di Nusa Tenggara.
Kongres Ekonomi Umat yang pertama kali diadakan ini bertujuan untuk menginventarisasikan dan menjawab problematika yang dihadapi ekonomi bangsa ini.
Sehingga, diperlukan adanya koordinasi, konsolidasi, kolaborasi, dan sinergi seluruh eksponen ekonomi umat, demi terwujudnya kesejahteraan umat yang berkeadilan dan berperadaban.
“UUD 1945 Pasal 33 telah mengamanatkan kepada kita, bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, dan lainnya. Namun faktanya saat ini banyak penguasaan ekonomi belum merata,” ujar Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Pusat, M Azrul Tanjung, di Jakarta, sebelumnya.
Acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat itu dihadiri antara lain oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin.* SKR, Rifa’i