Hidayatullah.com– Kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ke Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (13/05/2017) sempat mendapat penolakan sekelompok orang mengatasnamakan masyarakat.
Penolakan itu karena diembuskan isu bahwa Fahri adalah Sekjen Front Pembela Islam (FPI) dan pro koruptor. Meski demikian, rombongan Pimpinan DPR akhirnya tetap bisa sampai ke acara Dialog Kebangsaan di Kantor Gubernur Sulut, Manado.
Dalam Dialog Kebangsaan yang digagas oleh Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Fahri dan Gubernur Sulut Olly Dodokambey menjadi pembicara. Sekitar seratus tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh agama menjadi pesertanya.
Baca: Fahri Hamzah Nilai Pembubaran HTI Berlebihan dan Panik
Dialog bertema “Kepemimpinan Muda yang Bersih dan Antikorupsi” itu berjalan dengan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Olly dan Fahri adalah kawan akrab selama di DPR. Masing-masing merupakan mediator pertemuan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada awal periode ini.
Gubernur Olly mengucapkan terima kasih kepada KA KAMMI karena menghadirkan Fahri Hamzah. “Semoga Fahri mau berbagi gagasannya tentang Pancasila dan pemberantasan korupsi yang lebih baik,” ujar Olly saat itu.
Di akhir acara, Fahri mengatakan, masyarakat Sulut yang ke Jakarta jangan sungkan mampir ke DPR untuk diskusi lebih lama, terutama tentang masalah-masalah kenegaraan.
Baca: Fahri Hamzah Sebut Pemerintah Gunakan Kacamata “War on Terror” Hadapi Umat Islam
Fahri juga menyatakan, bangsa ini harus berjuang bersama untuk melawan seluruh provokasi dan kebencian.
“Kita semua cinta Indonesia. Kita bisa berjalan bersama sebagai bangsa, karena hidup dengan semangat toleransi, kebhinnekaan dan kebersamaan,” pungkasnya dalam siaran pers diterima hidayatullah.com, Ahad (14/05/2017).
Pemprov Sulut kemudian menghadiahi Fahri gambar dirinya. Sementara perwakilan masyarakat ikut berswafoto (selfie) bersama Fahri.*