Hidayatullah.com–Pengamat Politik Internasional, Arya Sandhiyudha menilai, terpilihnya Putra mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman akan menjadi harapan stabilitas kawasan.
Hal itu, terangnya, dikarenakan dengan pengangkatan Mohammed Bin Salman akan meningkatkan komunikasi antara Saudi dengan Amerika Serikat, Rusia, Assad, Iran, ISIS dan Israel.
Pandangan tersebut, lanjut Arya, didasari beberapa indikator. Pertama, Bin Salman telah menunjukkan ekspresi visi luar negerinya, baik melalui kunjungan ke luar negeri, ataupun sebagai Menteri Pertahanan yang merencanakan dan mengeksekusi perang di Yaman.
Sebagai Menteri Pertahanan, Mohammed bin Salman diduga juga telah menjalin hubungan baik dengan Washington, terutama dengan CIA. Tidak hanya dengan AS, namun juga berkomunikasi baik dengan Rusia.
“Saudi masa depan diharapkan dapat mengkoordinasikan kebijakan Suriah dan Iran dengan baik bersama dengan aktor lain demi mencipta stabilitas kawasan,” ujar Arya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Kamis (22/06/2017).
Baca: Raja Salman Tunjuk Anaknya Sebagai Putera Mahkota Saudi
Alasan kedua, sambungnya, jaminan stabilitas kawasan akan diindikasikan dari kenyamanan AS terhadap kebijakan Bin Salman.
Meski memiliki kontak dengan semua negara penting, keberpihakan Bin Salman kepada kepentingan Amerika dan Israel terlihat jelas. Terutama mengenai perlunya menggagalkan perluasan pengaruh Rusia di kawasan.
“Yakni untuk menggulingkan rezim Presiden Bashar Assad di Suriah,” ungkapnya.
Kemudian, menurut Direktur Eksekutif Madani Center for Development and International Studies (MaCDIS) ini, hubungan Saudi dengan Qatar dinilai juga akan mengalami perbaikan apabila Bin Salman dapat meredakan ketegangan komunikasi dengan Tamim Bin Hamad Ats Tsani.
“Bin Salman adalah generasi baru yang seusia penguasa Qatar,” jelasnya.
Keempat, ia mengungkapkan, Bin Salman juga diharapkan meneruskan ketegasan Arab Saudi yang memotong pasokan minyak ke Mesir enam bulan yang lalu karena dukungan Kairo untuk proposal Rusia di Suriah.
Termasuk Arab Saudi juga menangguhkan bantuan ke Yordania sampai saat ini karena Yordania menolak untuk membiarkan pasukan Saudi dan beberapa negara GCC beroperasi dari wilayahnya melawan pasukan Suriah.
Terakhir, menurut Arya, secara internal suksesi di Saudi aman terkendali. Penunjukan Bin Salman telah disetujui undang-undang dasar Saudi, dan diduga tidak menimbulkan guncangan baru di kerajaan tersebut.*