Hidayatullah.com–Keberadaan Masjid Al-Azhar Jakarta tidak bisa dipisahklan dari sejarah perjuangan umat Islam Indonesia dalam mendukung pembebasan negeri Palestina. Tempat inilah yang kerap digunakan oleh para aktivis dan umat Islam melakukan aksi melaknat pendudukan Zionis Israel di tanah suci Al Quds, Palestina.
Demikian kata Sekjen Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Ust. H. Ferry Nur, saat menyampaikan orasinya di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta .
“Kita melanjutkan perjuangan Dr. Hamka yang pernah dilakukannya di sini untuk Palestina. Di tempat ini kita terus menggelorakan semangat itu demi membela saudara-saudara kita di Al Quds,” katanya lantang, ditimpali takbir dari ratusan hadirin yang menyesaki ruang tengah masjid tersebut.
Seperti yang sering dia sampaikan, tragedi yang terjadi di Palestina bukanlah serangan yang menimpa warga muslim Palestina saja, tapi semua kaum muslimin seluruh dunia.
“Tak ada rasa jenuh, tak ada rasa bosan. Dan bagi kita, tak ada kata menyerah untuk membela Palestina. Ketahuilah, Palestina hari ini telah dicabik-cabik. Peninggalan sejarah peradaban Islam di Palestina akan dihancurkan.” katanya.
Menurutnya, apa yang disampaikannya itu adalah fakta dan pihaknya memiliki dokumentasinya. Kini, Zionis Israel sedang mengupayakan dengan segala cara dan kemampuannya untuk mengganti bangunan Al Aqsa dengan Sinagog.
“Mereka sudah siapkan segalanya. Terompetnya, sapi warna keemasan, tentara, semua mereka sudah siapkan. Ini fakta yang saya sampaikan,” ungkap Ferry.
Untungnya, umat Islam masih punya benteng pertahanan yang kokoh di sana, yakni para pemuda Palestina yang gagah berani membusungkan dada di garda terdepan melawan Zionis Israel.
“Merekalah benteng kita. Merekalah yang berjuang mati-matian mempertahankan tanah suci Palestina, kiblat pertama kita umat Islam, dengan darah dan nyawa mereka,” ujarnya berapi-api.
Sepatutnya umat Islam Indonesia berbangga masih memiliki pasukan terakhir yang rela mempertahankan diri di Al-Aqsa, membela hidup mati negeri itu. Masjidil Aqsa adalah barometer kejayaan Islam.
Yang mengherankan, kata dia, banyak umat Islam malah tidak perduli sama sekali atas tragedi Palestina.
“Jika Al-Aqsa dikuasai oleh kaum Muslimin, berarti Islam bersatu dan jaya. Namun, jika dikuassai Zionis Israel yang musyrik, Islam berarti kalah tak berdaya,” terang Ferry. [ain/sur/hidayatullah.com]