Hidayatullah.com– Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, banyak sarana untuk memudahkan silaturahim, terutama pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Termasuk lewat media sosial (medsos).
“Media sosial sebagai produk budaya perlu didayagukanan untuk mempererat tali silaturahim dan persaudaraan kebangsaan,” ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, sebagai khatib Idul Fitri 1438 H di kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa), Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad (25/06/2017).
Namun, pada faktanya, menurut Niam, seringkali medsos disalahgunakan. Medsos digunakan sebagai ajang untuk saling mencaci, mem-bully, menyebarkan gibah, fitnah, namimah (mengadu domba), dan permusuhan.
Baca: Asrorun Niam: Jadikan Silaturahim di Idul Fitri Etos Wujudkan Persaudaraan
“Akibat salah menggunakan media sosial bisa menghanguskan pahala puasa kita,” ujarnya sebagaimana rilisnya kepada hidayatullah.com.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini pun menyerukan umat Islam, agar memastikan medsos digunakan untuk kemaslahatan dan kebaikan, serta merajut persaudaraan.
“Bukan untuk menebar gosip, hoax, fitnah, dan adu domba,” serunya, lantas berpesan agar umat bijak dalam memanfaatkan medsos.
Baca: Idul Fitri, MUI Seru Umat Islam Perbanyak Silaturahim Demi Persatuan Bangsa
Kalau seseorang menerima informasi, lanjutnya, harus ada mekanisme tabayun. Demikian juga kalau mau menyebar informasi. Pastikan informasi tersebut benar, bermanfaat, dan tepat baik waktu maupun tempatnya.
“Yang tak kalah penting, pastikan bahwa info yang akan kita sebar tidak menyakiti orang lain,” pungkas Niam.*