Hidayatullah.com– Menyusul penutupan Masjid Al-Aqsha, Palestina, oleh penjajah Israel, kebrutalan Yahudi dilanjutkan dengan memberondong umat Islam yang terpaksa menunaikan shalat isya di luar pagar Masjid Al-Aqsha dengan peluru tajam.
Kata Presiden Asian Federation of Moslem Youth (AFMY) Iman Budiman, tindakan brutal Israel itu mesti dihadapi dengan kesatuan sikap umat Islam seluruh dunia.
“Persoalan Masjid Al-Aqsha bukan hanya persoalan bangsa Palestina saja, bukan hanya persoalan bangsa Arab saja, akan tetapi dia adalah persoalan umat Islam seluruh dunia,” ujar Iman dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com, Selasa (18/07/2017).
Baca: Kemlu Direkomendasikan Keluarkan Peringatan Keras atas Penutupan Masjid Al-Aqsha
Masjid Al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam, tanah yang disucikan dan simbol kehormatan kaum Muslimin. Oleh karena itu, Iman menegaskan, tidak ada alasan bagi orang Islam dimanapun untuk tidak memiliki kepedulian terhadap eksistensi Masjid Al-Aqsha.
“Sepanjang penjajahan Israel atas tanah Palestina yang berkepanjangan, sejak 1969 baru kali ini Masjid Al-Aqsha ditutup dan umat Islam dilarang melakukan shalat 5 waktu. Ini adalah puncak kebiadaban dan pelecehan Yahudi terhadap umat Islam. Umat Islam tidak boleh diam!” tegasnya.
AFMY pun mengimbau umat Islam tidak cukup hanya melakukan protes dan demonstrasi saja.
“Akan tetapi wajib melakukan konsolidasi besar-besaran membangun kesatuan pemikiran, kesatuan sikap, dan kesatuan shaff untuk menghadapi penjajahan Yahudi atas tanah Palestina,” imbaunya.
Umat Islam harus bersatu, pemimpin negeri-negeri Islam harus duduk bersama untuk mewujudkan persatuan umat Islam di seluruh dunia, imbuhnya.
Menurutnya, selama ini umat Islam maupun organisasi-organisasi Islam hanya mampu berteriak. Dan pada saat yang sama, pemimpin-pemimpin negeri Muslim terdiam, katanya, Palestina tidak ada yang membela, Masjid Al-Aqsha tidak ada menjaga.
“Bersatulah wahai negeri-negeri Muslim, bersatulah wahai pemimpin-pemimpin negeri Muslim, bersatulah wahai Bani Arab, bersatulah wahai pemuda-pemuda Islam, bersatulah wahai organisasi-organisasi Islam,” serunya.
Masjid Al-Aqsha sudah terlalu lama dijajah, malulah umat jika hanya terdiam meratapi kebiadaban dan penjajahan Yahudi atas tanah Palestina, masih kata Iman.
Baca: Tiga Pemuda Palestina Syahid Pasca Baku Tembak dalam Aksi Bela Masjidil Aqsha
“Apa yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah atas sikap diam kita, atas ketidakpedulian kita,” ungkapnya.
Tidak ada pilihan, kata dia, kecuali merebut dan mengembalikan Masjid Al-Aqsha dan tanah Palestina dari tangan Yahudi, pungkasnya.*