Hidayatullah.com– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), KH Said Aqil Siroj, mengatakan, penafsiran pemahaman Pancasila bukan monopoli penguasa.
Said menjelaskan, salah satu tugas utama UKP PIP adalah menyuarakan kembali Pancasila. Namun, berbeda seperti saat Orde Baru dimana doktrin tentang Pancasila harus mengikuti tafsir pemerintah.
“Itu bedanya dulu dan sekarang, tidak seperti BP7 dan P4,” ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (22/09/2017) malam Sabtu.
Saat ini, terang Said, pihaknya menerima masukan dari berbagai kalangan tentang pemahaman Pancasila.
“Siapapun silakan beri masukan,” ucapnya.
Nantinya, dikatakan Said, rumusan terkait Pancasila yang dihasilkan UKP PIP akan dijadikan kurikulum yang akan diajarkan dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Baca: Ulama Didorong Pro-Aktif Memberi Penafsiran Murni soal Pancasila
Sebagaimana diketahui, sebelumnya ada kekhawatiran dengan dibentuknya UKP PIP maka akan kembali seperti masa Orde Baru, dimana tafsir tentang Pancasila dimonopoli oleh penguasa.*