Hidayatullah.com– Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Ustadz Abu Bakar Baasyir, kembali harus dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan informasi, kondisi kedua kaki Abu Bakar yang membengkak dan belum sembuh kembali mengkhawatirkan pihak keluarga.
Abdul Rochim Baasyir alias Iim, salah seorang putra Abu Bakar, menyampaikan permohonan doa dari kaum Muslimin agar sang ayah diberikan kesembuhan.
Baca: Abubakar Baasyir Sakit Lagi, Surat Izin Berobat Belum Juga Diterbitkan
Sebelumnya, Iim menjenguk sang ayah di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
“Mohon doa dari segenap umat Islam Indonesia untuk kesehatan Ustadz Abu Bakar Baasyir yang kini kembali harus di rawat di rumah-sakit,” ujar Iim kepada wartawan termasuk hidayatullah.com Jakarta, semalam, Jumat (20/10/2017).
“Semoga Allah berikan kesembuhan dan kesabaran serta keikhlasan kepada beliau,” ujarnya seraya menyisipkan doa khusus untuk kesembuhan Abu Bakar.
Abu Bakar dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sempat beredar pesan di media sosial ajakan untuk kaum Muslimin untuk menjenguk Abu Bakar di RSCM.
Menanggapi itu, Iim pada Sabtu (21/10/2017) mengatakan, “Ustadz Abu benar sedang dirawat di RSCM, tapi tidak bisa dijenguk siapapun karena dilarang oleh BNPT dan (ada) penjagaan Densus 88 ketat.”
Sebelumnya Abu Bakar juga sempat menjalani pemeriksaan media di RSCM.
Baca: Masuk RS, Abubakar Baasyir akan Jalani Pemeriksaan Intensif
Diberitakan media ini sebelumnya, awal bulan Oktober ini, Abu Bakar juga kembali jatuh sakit, bengkak di kakinya kian parah.
Kabar itu disampaikan Iim kepada hidayatullah.com, Sabtu (07/10/2017). Ia mengatakan, kondisi kaki Abu Bakar semakin membengkak selama hampir dua pekan itu.
Hal itu, sambung Iim, diperparah dengan tidak kunjung keluarnya surat izin berobat dari Densus 88 dan BNPT.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: Abubakar Baasyir Sakit, Kakinya Terus Membengkak, Sore Ini Kabarnya Mau Dibawa ke Rumah Sakit
“Proses perizinan kita untuk membawa beliau berobat ke rumah sakit harus dengan izin Densus dan BNPT. Surat sudah lama kita ajukan, tapi sampai sekarang mereka belum terbitkan izin pemeriksaan,” paparnya.
Iim meminta, agar izin tersebut segera bisa dikeluarkan karena khawatir jika ayahnya dibiarkan dan tidak mendapat penanganan kesehatan yang memadai.*