Hidayatullah.com– Ketua MUI Pusat Muhyiddin Junaidi mengatakan, umat Islam sangat dianjurkan menjadi rahmat untuk seluruh alam, khususnya dalam menjaga ekosistem lingkungan sekitarnya.
“Umat Islam seharusnya menjadi rahmatan lil alamin, sesuai dengan ajaran agamanya,” ujarnya saat peluncuran dua buku berjudul “Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem” dan “Khutbah Jum’at Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem” di kantor MUI, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Ia mengatakan, umat Islam harus menjadi rahmat bagi seluruh makhluk, bukan hanya bagi manusia.
“Tetapi seluruh makhluk yang hidup dengan sel yang di muka bumi ini,” ujarnya.
Baca: MUI Luncurkan Buku Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem
Muhyiddin pun menuturkan, bagi umat Islam, lingkungan hidup adalah hal yang luar biasa. Sejak dikembangkannya ilmu keislaman berupa fiqh, yang meliputi fiqh ibadah, muamalah, siyasah, iqtisodiyah, hingga fiqh biah yang membahas khusus terkait lingkungan yang lain.
“Perlu pemahaman, bahwasanya masih banyak manusia demi mencari makan ujungnya lingkungan di rusak dengan bebagai cara,” sesalnya.
“Lingkungan ini tidak pernah berbuat jahat kepada manusia. Karena bencana alam terjadi akibat ulah manusia sendiri. Alam itu adalah makhluk Allah yang tidak berjalan sendiri,” ujarnya.
Baca: Gencarkan Peduli Lingkungan, MUI-DMI Bangun Program ecoMasjid
Jumat (22/12/2107) kemarin, Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA) MUI Pusat bekerja sama dengan Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) dan Wildlife Crime Team WWF Indonesia meluncurkan buku berjudul “Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem” dan “Khutbah Jum’at Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem”.
“Buku ini merupakan bekal kepada umat Islam dan penjelasan rinci tentang Fatwa MUI No 04 Tahun 2014 yang telah dikeluarkan MUI tiga tahun sebelumnya, tentang pelestarian satwa langka untuk keseimbangan ekosistem,” tutur Ketua PLH-SDA MUI Dr Hayu Prabowo dalam acara peluncuran kedua buku itu di kantor MUI, Jakarta.* Zulkarnain