Hidayatullah.com– Sobat Santri Lapas (SSL) bekerja sama dengan Gerakan Ibu Negeri (GIN) mewisuda 100 santriwati hafizhah (penghafal) al-Qur’an di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (20/02/2018).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Bambang Sumardiono, dalam sambutannya, sangat mengapresiasi para santri tersebut.
Ia berharap apa yang mereka hafal menjadi cahaya penunjuk menuju jalan yang baik dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
“Semoga al-Qur’an yang dihafalakan mampu memberikan syafaat dan kemuliaan bagi para santri dan mampu mengamalkannya dalam kesehari-hariannya,” jelasnya.
Baca: Para Narapidana Diakui Lebih Tenteram Jika Giat Berislam
Ketua SSL, Maya Hayati, sangat bersyukur dan tampak senang dengan digelarnya wisuda itu. Ia berharap, dengan prosesi itu, stigma negatif atas para warga lapas itu nantinya hilang saat bebas dan mereka dimuliakan oleh al-Qur’an.
“Mantan narapadina, merupakan stigma yang negatif dan sangat jelek di tengah masyarkat. Tapi dengan hafalan al-Qur’an, ketika keluar mereka sudah memiliki bekal yang menunjukkan taubat mereka yang sungguh-sungguh dan keluar dengan kemuliaan al-Qur’an, hingga bisa mengajarkan al-Qur’an dengan baik,” tuturnya kepada hidayatullah.com dan wartawan lain usai acara wisuda di Aula Gedung Lapas Perempuan, Pondok Bambu, Jakarta, Selasa (20/02/2018).
Turut hadir pada wisuda itu, Kepala Lapas Perempuan Jakarta Ika Yusanti, Ketua Yayasan GIN Neno Warisman, dan sebagainya.
Santri yang diwisuda itu telah menyelesaikan hafalan Surat Al-Waqi’ah beserta artinya dengan metode Kauny Quantum Memory, Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum, dalam jangka 6 bulan.* Zulkarnain