Hidayatullah.com–Tepat awal Ramadhan tahun ini, radio Suara Muslim Surabaya (SHAM FM) berulang tahun untuk yang pertamakalinya. Namun, meski tergolong muda belia dalam dakwah di udara, tapi perkembangan radio yang terletak di Jl. Dinoyo 57 Surabaya ini boleh dibilang menggembirakan.
“Respon masyarakat luar biasa. Mereka mendukung penuh radio dakwah ini,” kata Station Manager, Agus Hariyanto kepada hidayatullah.com beberapa waktu lalu.
Menurut Agus, besarnya respon masyarakat itu bisa dilihat dari jumlah pendengar yang aktif. Dari setiap program yang diadakan, lebih dari ratusan respon yang masuk. Baik dari telpon masuk, SMS, Facebook maupun YM. Pendengar radio yang mengudara di gelombang 93,8 FM ini beragam. Ada dari ibu-ibu, pelajar, hingga kalangan professional.
“Ulangtahun kita lalu juga banyak yang mengirim ucapan selamat. Di antaranya dari PMI Surabaya, dan MUI Jatim,” ujar alumnus ITS Surabaya ini.
Agus menjelaskan, lahirnya radio tersebut berasal dari kegelisan minimnya media, terutama radio Islam. Di Surabaya sendiri, katanya masih didominasi radioa non-muslim yang otomatis siaranya tidak Islami.
“Kita ingin jadi media dakwah yang mencerahkan dan menyatukan umat,” tegasnya.
Apa yang dilakukan radio tersebut setidaknya telah dirasakan masyarakat. Banyak respon dan dukungan dari masayarakat.
“Tidak sedikit masyarakat yang telah merasakan dakwah kami,” paparnya. Katanya, tidak sedikit pendengar yang terenyuh dan merasakan manfaatnya. Bahkan, pernah ada non muslim yang datang konsultasi kesilaman setelah mendengar dakwah di radio tersebut.
Jangkauan Sham Fm cukup luas. Meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Bangkalan dan Mojokerto. Bahkan kini telah merambah ke internet dan HP. Kini SHAM FM bisa dinikmati juga di www.suaramuslimsurabaya.com, dan di flexi.
Agus menjelaskan, dakwah melalui media apapun, termasuk radio masih sangat efektif. Bahkan bisa menjangkau banyak pendengar.
“Kalau dengan radio kan bisa dinikmati banyak orang. Di mobil misalnya, bila mendengar radio seisi mobil kan bisa mendengarkan,” ujarnya.*