Hidayatullah.com — Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengakui bahwa Tanwir maupun Muktamar Muhammadiyah kali ini mungkin berbeda secara teknis.
Namun, secara substansi, Tanwir dan Muktamar sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai regulasi organisasi.
Noordjannah mengatakan PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah telah mengupayakan pelaksanakan Muktamar ini dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan diri dari kemudharatan di tengah situasi Covid-19.
Dalam penyelenggaraan Tanwir dan Muktamar ini, menurut Noordjannah, sangat kaya, dan miliki makna mendalam bagi gerakan Aisyiyah.
“Materi muktamar begitu kaya, memotret berbagai tantangan kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan global, tentu harapannya ada kemajuan yang menjadi perhatian lebih dalam konteks kepentingan Gerakan dalam 5 tahun yang akan datang,” ujar Noordjannah dalam pidato Iftitah, di gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (18/11/2022).
Mengambil tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”. Noordjannah menjelaskan tema ini sangat penting untuk menunjukkan ikhtiar dan kontribusi perempuan berkemajuan dalam mencerahkan kehidupan bangsa.
Tema tersebut juga merujuk pada visi Gerakan Aisyiyah di abad kedua sebagaimana tercantum dalam Pokok Pikiran Aisyiyah. Terdapat tiga visi gerakan, yaitu Islam Berkemajuan, Gerakan Pencerahan, dan Perempuan Berkemajuan, yaitu berkembangnya perempuan berkemajuan di lingkungan keumatan, bangsa, dan ranah global sebagai insan pelaku perubahan untuk mewujudkan peradaban utama.
Perempuan Berkemajuan, lanjut Noordjannah, bukan sosok fisik, tetapi alam pikiran dan kondisi kehidupan yang maju tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi secara struktural maupun kultural.
“Aisyiyah memiliki pijakan yang kuat untuk mendorong perempuan menjadi warga perempuan yang maju, di situlah letak Aisyiyah memperjuangkan kehidupan perempuan, keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal,” tegas Noordjannah.
Berlangsung di Gedung Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta, ‘Aisyiyah menyelenggarakan Sidang Tanwir. Sidang Tanwir sendiri diikuti oleh 165 peserta berasal dari anggota PP Aisyiyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah, dan utusan Pimpinan Daerah Aisyiyah. Diantara agendanya pengesahan materi Muktamar ke-48 Aisyiyah dan pemilihan calon tetap anggota PP Aisyiyah dari 105 calon menjadi 39 calon.*