Hidayatullah.com– Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Islam mengusung tema “Wajah baru Pendidikan Islam Inovatif dan Kompetitif” di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (14/03/2018).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan, rakornas ini untuk menyamakan persepsi kesamaan pandang terkait program yang akan dilaksanakan di tahun 2018 yang terkait pendidikan Islam.
“Juga sebagai forum meneguhkan dan menegaskan bahwa tiap program yang akan dilakukan, yang terkait Pendis, harus betul-betul dalam rangka tak hanya semata untuk memenuhi kebutuhan.
Setidaknya kita mengusung dua isu besar yang secara langsung jadi misi Kemenag, yaitu moderasi Islam dan memelihara kesadaran bahwa beragama pada hakikatnya berindonesia,” katanya.
Direktur Jenderal Pendis Kemang, Kamaruddin Amin, menuturkan, rakor ini untuk mensinergikan program pusat dan daerah. Ia menginginkan komunikasi antara pusat dan daerah semakin mantap, dan koordinasi semakin bagus.
“Kemenag kementerian vertikal, jadi harus ada koordinasi yang maksimal,” pungkasnya.
Turut hadir pada rakor tersebut 630 aparatur dan pejabat Ditjen Pendidikan Islam seluruh Indonesia.
Pelatihan Jurnalistik Media Islam
Di hari yang sama, Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Ditjen Bimas Islam Kemenag) menggelar pelatihan jurnalistik terfokus pada indepth reporting (laporan mendalam) bagi media Islam online di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Rabu hingga Jumat (14-16/03/2018).
Dalam sambutan pembukaan, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Muhammadiyah Amin mengatakan, kegiatan ini telah menjadi komitmen Bimas Islam dalam membangun sinergitas dengan media.
“Langkah ini turut diapresiasi oleh Pak Menteri,” ujarnya Rabu malam.
Muhammadiyah Amin menyampaikan, pekerjaan direktorat Bimas Islam dinilai paling banyak karena menyangkut pelayanan terhadap 207 juta jiwa Muslim di Indonesia. Karena itu, menurutnya, tugas tersebut tidak bisa ditanggung sendiri.
“Perlu juga peran dari media untuk mensosialisasikan ini semua,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Muhammadiyah turut menyampaikan berbagai program prioritas Bimas Islam Kemenag. Di antaranya mengenai persoalan zakat, pernikahan dan ketahanan keluarga, peran penyuluh, dan sebagainya.
Sedangkan, Kepala Subbagian Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat Bagian Data, Sistem Informasi, dan Humas Kemenag, Sigit Kamseno, memaparkan, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari 30 media Islam online.
Sebelumnya, kata dia, Bimas Islam juga telah mengadakan berbagai pelatihan bagi media Islam tentang pelatihan video pendek, infografis, penulisan hard news-feature, standar literasi, dan sebagainya.* Zulkarnain, Yahya G Nasrullah