Hidayatullah.com– Tahun ini dan tahun depan, bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi Pilkada dan Pilpres. Melihat pengalaman yang sudah-sudah, antar pendukung calon biasanya saling “serang”.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadihah, Abdul Mu’ti, menasihati umat agar senantiasa memegang teguh ajaran agama dengan mengedepankan persatuan umat dan bangsa.
Dalam demokrasi, kata Mu’ti, perbedaan pilihan calon tidak bisa dihindari. Karena itu, ia mengingatkan umat untuk saling menghargai dan menghormati pilihan masing-masing.
Baca: Ulama dan Umara Serukan Persatuan Umat untuk Indonesia
“Jangan sampai hanya karena perbedaan aspirasi, kemudian umat dan segala kepentingan menyangkut persatuan kita korbankan,” pesannya saat ditemui hidayatullah.com, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, belum lama ini.
Mu’ti menambahkan, demokrasi dan pemilu bukanlah tujuan, melainkan sistem dan sarana untuk memilih pemimpin yang terbaik. Penyelenggara pemilu dan kontestan, kata dia, harus mengikuti mekanisme yang telah dibuat.
Ditanya kriteria presiden yang ideal, Mu’ti menjawab, tentu yang mempunyai kompetensi, amanah, melayani rakyat, memiliki rekam jejak yang bagus, dekat dengan masyarakat, bisa menyelesaikan berbagai macam persoalan yang dihadapi masyarakat dan bangsa.* Andi