Hidayatullah.com– Harga Telur di sejumlah daerah merangkak naik. Dari informasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) Nasional, harga telur tertinggi mencapai Rp 37.850 per kg di wilayah Maluku.
Demikian disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo lansir KBRN, Kamis (12/07/2018).
“Komisi VI DPR harus mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga jual telur ayam di pasaran,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Tak hanya itu, mantan Ketua Komisi III DPR ini meminta komisi tersebut mendorong Kemendag untuk segera mencari solusi atau alternatif lain atas naiknya harga pakan ternak yang turut menyebabkan naiknya harga telur ayam.
Serta meminta agar menjaga stabilitas harga bahan pangan lainnya, seperti cabai keriting dan daging ayam guna menjaga daya beli masyarakat.
“Komisi IV DPR juga harus mendorong Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan) untuk mendesak para peternak melakukan vaksinasi secara berkala terkait adanya virus yang menyebabkan turunnya produktivitas hewan ternak dan berakibat produksi telur menurun,” demikian Bamsoet.
Sementara itu pantauan hidayatullah.com di Depok, Jawa Barat, harga telur naik belakangan ini. Sebagai gambaran, jika biasanya harga telur berkisar Rp 1.500 per butir, kini rata-rata di warung, toko, maupun pasar tradisional, telur ayam harganya Rp 2.000 per butir.
“Harga-harga sekarang pada naik,” keluh Ummu Musyawir, ibu rumah tangga di Kalimulya, Depok, Kamis, yang turut merasakan dampak naiknya harga-harga barang kebutuhan harian termasuk telur.*