Hidayatullah.com– Seorang pria diduga oknum polisi melakukan aksi kekerasan dengan menendang dan memukul seorang ibu dan seorang anak di sebuah lokasi perbelanjaan dalam video yang menyebar luas (viral) sejak Kamis hingga Jumat (13/07/2018).
Video itu viral hanya beberapa puluh jam setelah peringatan Hari Bhayangkara ke-72 yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (11/07/2018).
Pantauan hidayatullah.com Jumat pagi, dalam video berdurasi 30 detik yang menyebar tersebut, terlihat oknum diduga perwira menengah tersebut memegang kerah baju seorang anak laki laki dengan tangan kirinya.
Sedangkan di sebelah kanannya, tampak seorang ibu dan seorang wanita muda terduduk di lantai, bersimpuh, sesekali memohon ampun, dan terdengar suara tangisan sesegukan.
Baca: Aliansi Organisasi Mahasiswa Kecam Penganiayaan oleh Oknum Polisi Ambon
Tampak pria menggunakan baju oranye dengan tulisan POLISI tersebut, sambil berdiri, beberapa kali memukuli anak lelaki tersebut menggunakan tangan kanan tanpa melepas pegangan di bahu sang anak.
Saat sang ibu sedang bersimpuh sambil memohon-mohon akan sesuatu, tahu-tahu pria bercelana gelap itu melepaskan tendangan dengan kaki kanannya ke arah wajah sang ibu berbaju hijau-hitam itu.
Pelaku dan korban pun terlibat adu mulut. Kemudian pria itu memukul sang ibu menggunakan sandal ke bagian kepala dan memukul sang anak sambil bersuara keras meneriakkan sesuatu.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab terjadinya kekerasan tersebut.
Diduga kejadian tersebut karena pencurian di supermarket di Kota Pangkalpinang.
Sementara warganet, pantauan media ini, mengungkapkan kegeramannya atas tindakan kekerasan oleh diduga oknum kepolisian itu.
“Viralkan (videonya) agar oknum polkis ini dipecat, kalau perlu diberikan hukuman setimpal, dia lupa digaji oleh uang rakyat juga dari uang ibu yang ditendang itu, gegara menyenggol HP anak polisi itu dan jatuh,” ungkap seorang aktivis di grup WhatsApp, Jumat pagi.
Menanggapi kekerasan tersebut, Kapolda Brigjen Pol Syaiful Zachri dikonfirmasi mengatakan, sebagai pimpinan dirinya menegaskan akan mengambil tindakan apabila pria yang dimaksud benar seorang oknum perwira polisi.
Baca: Tolak BBM, Mahasiswa Dikejar dan Dipukuli Polisi Hingga Mushola
Brigjen Pol Syaiful Zachri hanya menjawab singkat saat ditanya apakah sudah menerima laporan kejadian tersebut. “Sudah sedang ditangani oleh Propam,” ujar Brigjen Pol Syaiful Zachri kutip Bangkapos.com, Kamis (12/07/2018).
Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Abdul Mun’im mengatakan, ia mendukung jika korban aksi tersebut melaporkan secara resmi.
“Laporakan saja saya sendiri sebagai manusia tidak terima hal ini,” ujar AKBP Abdul Mun’im.
Baca: Tuntut Ahok Diberhentikan, Mahasiswa Ditangkapi Polisi, sebagian Mengaku Dipukul
Pada upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/07/2018), Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertindak selaku inspektur upacara menyampaikan amanatnya.
Jokowi antara lain meminta Polri meningkatkan kinerjanya agar makin dipercaya oleh masyarakat.
Polri dituntut pula untuk memperbaiki segala kelemahannya. “Terutama dalam penegakan hukum harus dilakukan secara profesional, transparan, dan berkeadilan,” ujarnya kutip Tempo.co.
Jokowi berpesan agar Polri mengedepankan langkah pencegahan dan tindakan-tindakan humanis dalam kinerjanya.
Baca: 72 Tahun Bhayangkara, Ketua MPR Berharap Polri Profesional
Sementara Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap, pada ulang tahunnya yang ke-72, jajaran Polri mampu bersikap makin dewasa. Berlaku dan bekerja secara profesional, sesuai perintah konstitusi. Yaitu, polisi yang mengayomi, melindungi, dan menjaga ketertiban masyarakat, dalam rilisnya diterima hidayatullah.com.* (Update, Jumat, 13 Juli 2018, pukul 11.00 WIB: Berikut penjelasan Kepolisian Daerah Bangka Belitung soal kejadian tersebut. Baca: Keterangan Polda Babel soal “Oknum Polisi” Pukul Ibu-Anak)