Hidayatullah.com–Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Zaenal Ma`arif menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota Partai Demokrat dan memulangkan kartu tanda anggota.
“Saya menjadi khawatir karena selama 10 tahun Partai Demokrat sebagai partai pendukung pemerintah hingga 2014, bisa dinilai gagal jika tidak ada langkah-langkah signifikan,” kata Zaenal Ma`arif melalui siaran persnya, Rabu (13/7).
Zainal Ma`arif mengusulkan, agar Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai orang nomor satu di partai tersebut seharusnya menjadi pelopor dan mampu menjadi lokomotif bagi penataan lembaga-lembaga negara yang saat ini masih belum sinergi.
Hal ini terjadi, kata dia, karena belum sempurnanya amandemen UUD 1945.
“Amandemen UUD 1945 hanya bisa dilakukan melalui sidang umum MPR, karena itu harus ada perubahan pasal-pasal pada UUD 1945 dari amandemen pertama hingga keempat,” katanya.
Hubungan antara lembaga negara yang belum harmonis saat ini, menurut dia, karena masih belum berfungsinya Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
“Banyak kalangan mengkhawatirkan, mandulnya DPD akan memunculkan gejolak untuk mengubah NKRI menjadi negara federal,” kata mantan Wakil Ketua DPR ini.
Persoalan lainnya, kata dia, peran dan fungsi antara lembaga yudisial yakni Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial, masih tumpang tindih.
Komisi-komisi, kecuali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kata dia, masih minim sumbangannya.
“Saya kira masih banyak lagi hal lain yang harus diluruskan melalui amandemen kelima UUD 1945,” kata Zaenal.
Mantan politisi Partai Bintang Reformasi ini menyatakan, sangat naif jika Ketua Umum Partai Demokrat tidak mengambil inisiatif dan langkah strategis untuk penataan dan penyelamatan bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Melalui siaran pers tersebut, Zaenal juga mengucapkan terima kasih kepada Anas Urbaningrum karena telah memberikan kesempatan menjadi calon anggota DPR melalui Partai Demokrat.
“Sekiranya ada kesalahan dan khilaf, saya minta maaf dan turut mendoakan semoga saudara dikaruniai Allah SWT sebagai pemimpin yang baik,” kata Zaenal yang menyatakan saat ini sedang berkonsentrasi menyelesaikan pendidikan program doktor di sebuah perguruan tinggi swasta di Surakarta.*