Hidayatullah.com–Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa varian baru virus Covid-19 telah masuk ke Indonesia, yakni Subvarian BA.4 dan BA.5. Kasus varian baru tersebut ditemukan pada 38 hari setelah Idulfitri 2022.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, mengatakan, ada empat kasus subvarian baru Covid-19 yaitu BA.4 dan BA.5. Masing-masing satu orang dan 3 orang.
“Untuk kasus BA.4 ditemukan pada seorang laki-laki WNI ya berusia 27 tahun,” ujar Syahril saat konferensi pers Update Perkembangan Covid-19 di Indonesia Jumat (10/6/2022) lalu.
Kondisi klinis satu orang itu, lanjutnya, tidak bergejala dan sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak dua kali.
Sedangkan tiga orang lainnya masuk subvarian BA.5 dan semua laki-laki. Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN. Ketiganya merupakan delegasi pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali dari 23-28 Mei 2022.
Syahril menerangkan kasus BA.4 diketahui tiba di Bali pada 24 Mei dan dilakukan swab PCR dengan hasil positif. Sedangkan untuk kasus BA.5 tiba di Bali pada 20 Mei di mana dua hari setelahnya ditemukan hasil swab positif.
Kemenkes Indonesia sendiri melaporkan bahwa varian baru Covid-19 ini tidak mematikan. Namun cukup cepat menyebar.
“Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2,” jelas Syahril.
“Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya,” ujar Syahril lagi.
Di Afrika Selatan, Portugal, dan Chili diketahui mengalami kenaikan kasus penularan Covid-19, yang dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5.
Menurut Syahril, yang perlu diwaspadai saat ini, adalah immune escape, artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron.
Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa gejala yang ditimbulkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, mirip dengan Omicron BA.1.
“Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia,” kata dr Erlina Burhan dalam diskusi daring, Ahad (12/5/2022), dilansir DetikHealth.
Berikut gejala varian baru COVID-19 yang paling sering dilaporkan:
Batuk: 89 persen
Fatigue atau kelelahan: 65 persen
Gejala lainnya yang dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, antara lain:
Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
Demam: 38 persen
Mual atau muntah: 22 persen
Sesak napas: 16 persen
Diare: 11 persen
Anosmia atau ageusia: 8 persen