Hidayatullah.com– Warga pengungsi korban gempa NTB terancam diserang gejala malaria seperti muntaber, batuk, dan mencret karena pasokan air bersih di pengungsian masih kurang dan fasilitas MCK yang tidak memadai.
Menurut Humairoh Anahdi, koordinator tim medis gabungan Laznas BSM, Baitul Maal Hidayatullah (BMH), AQL Peduli, dan Islamic Medical Service (IMS), malaria sangat mudah menyebar jika lokasi di sekitar pengungsian kotor dan jika warga buang hajat sembarangan.
“Apalagi NTB, atau Lombok tercatat sebagai daerah endemis malaria,” ujarnya kepada hidayatullah.com di posko relawan, Dusun Cupek, Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara pada Senin (13/08/2019).
Menurutnya masih banyak pengungsi yang tidur di luar tenda dan sangat mudah digigit nyamuk culex. Sebelum terus berlanjut parah, pemerintah harus segera mewaspadai penyakit ini. Selain itu juga, harus terus dikampanyekan utamanya tentang kebersihan di sekitar pengungsian.
“Dan yang paling penting, pemerintah segera siap tanggap memenuhi fasilitas pengungsi seperti pasokan air bersih, dan fasilitas MCK,” lanjutnya.
Selain malaria, menurtunya tetanus juga harus segera ditangani agar tidak kian menjadi. Mereka yang terluka saat gempa, harus segera ditangani dengan cepat.*/Sirajuddin Muslim